Laporkan Masalah

OPTIMALISASI PERAN KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH (KOMINDA) DALAM MENDUKUNG PEMERINTAH DAERAH MEMBANGUN KETAHANAN WILAYAH (STUDI DI KOMINDA KABUPATEN DEMAK PROPINSI JAWA TENGAH)

ANDI AKBAR, Dr. Armaidy Armawi, M.Si.

2013 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Kominda Kabupaten Demak, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi, serta mengetahui strategi optimalisasi peran Kominda dalam mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu menekankan pada penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini juga dikumpulkan dari bahan-bahan kepustakaan dalam bentuk buku, jurnal, situs internet, dan sumber-sumber kepustakaan lainnya sehingga dapat dideskripsikan fakta-fakta serta fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan optimalisasi peran komunitas intelijen daerah (Kominda) dalam mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah. Peran Kominda Kabupaten Demak tidak terlepas dari Permendagri nomor 16 tahun 2011 tentang perubahan atas permendagri no 11 tahun 2006 tentang komunitas intelijen daerah. Peran tersebut memiliki nilai strategis bagi pemerintah daerah dalam mendeteksi setiap potensi, gejala maupun peristiwa yang menjadi ancaman di wilayah sehingga dapat diambil langkah-langkah antisipasi agar potensi dan permasalahan yang ada tidak berkembang bahkan dapat dieliminir. Kegiatan Kominda tidak terlepas dari jenis kegiatan intelijen yang mengacu pada fungsi intelijen meliputi kegiatan penyelidikan (intelligence), pengamanan (security), dan penggalangan (pre-conditioning). Kendala yang dihadapi Kominda yaitu terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, sarana prasarana, koordinasi dan komunikasi, anggaran. Kendala yang ada perlu dieliminir sehingga diperlukan optimalisasi SDM berupa penambahan dan peningkatan kinerja personel, perekrutan dan pemanfaatan jaring intelijen, serta pendidikan/pelatihan intelijen. Optimalisasi sarana prasarana berupa pengadaan dan pemanfaatan sarana prasarana. Optimalisasi koordinasi dan komunikasi yaitu rapat rutin dan pertemuan insidentil untuk memaksimalkan temuan informasi intelijen, sedangkan anggaran berupa pengajuan anggaran sesuai kebutuhan. Adapun strategi mengoptimalkan peran Kominda diperlukan penguatan organisasi Kominda terhadap kendala yang dihadapi serta dukungan pemerintah daerah serta unsur terkait lainnya agar pembangunan ketahanan wilayah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan baik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan dapat terwujud.

This study aimed to determine the role of Kominda in Demak regency, to know the constraints faced, and to investigate the optimization strategy of Kominda role in supporting local government to build resilience Demak region. This research used descriptive qualitative research method that emphasized field research with data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The research data was also collected from literature materials in the form of books, journals, internet sites, and other literature sources so it could be described the facts and the phenomena related to optimize the role of the intelligence community area (Kominda) in supporting the government area to build resiliency. The role of Kominda in Demak regency was inseparable from Permendagri number 16 in 2011 on amendments to the Permendagri No. 11 of 2006 on regional intelligence community. The role had a strategic value for local governments in detecting any potential, symptoms or events that posed a threat in the region so anticipation steps could be taken in order to the potential and the existing problems did not develop even they could be eliminated. Kominda activities could not be separated from that kind of intelligence activity that refered to the intelligence functions included investigation, security, and fundraising. The constraints faced by Kominda were limited by the quality and the quantity of human resources, the facility, the budget, the coordination and the communication. The existing obstacles must be eliminated so the human resources personnel optimization was needed in the form of the personnel additional and increasing performance personnel, the recruitment and the use of nets intelligence, and the education / training of intelligence. The infrastructure optimization was in the form of the infrastructure procurement and the utilization. The budget optimization was in the form of the budget submissions as needed, while the coordination and the communication were in the form of the regular meetings and the incidental meeting to maximize the intelligence information findings. The strategy of optimizing the role of Kominda was necessary to strengthen the organization Kominda of the constraints faced by Kominda, as well as the support of local governments and other related elements of resistance to development of the area that touches every aspect of life be it ideological, political, economic, socio cultural, defense and security can be realized.

Kata Kunci : Kominda, Pemerintah Daerah, Ketahanan Wilayah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.