PENGARUH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP FASE EPITELISASI PROSES PENYEMBUHAN LUKA EKSISI KULIT TIKUS DIABETIK

WULAN PURNAMA SARI, dr. E. Suryadi, SU., PA., MHPE

2013 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang : Ulkus diabetik adalah salah satu masalah yang sering timbul akibat dari komplikasi diabetes melitus dan angka kejadiannya masih tinggi di negara berkembang. Lendir bekicot A. fulica telah lama digunakan sebagai obat tradisional dalam penyembuhan luka. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian lendir bekicot (A. fulica) secara topikal terhadap fase epitelisasi pada proses penyembuhan luka eksisi kulit tikus diabetik yang diinduksi streptozotocin. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan desain cross post-test only control group design. Subjek penelitian 45 ekor tikus putih Spraque-Dawley diinjeksi streptozotocin agar gula darah naik, kemudian ditentukan secara acak dan dibagi dalam 5 kelompok terdiri dari 9 ekor tikus. Kelompok kontrol negatif yang tidak diberi obat, kelompok kontrol positif diberi ekstrak gel plasenta, dan kelompok perlakuan yang diberi lendir bekicot A. fulica 1 kali sehari, 2 kali sehari, dan 3 kali sehari. Setiap kelompok dibagi 3 sub kelompok. Masing-masing sub kelompok terdapat 3 ekor tikus menurut periode dekapitasi 3, 7, dan 12 hari. Tikus dibuat luka menggunakan punch biopsy sebesar 5mm di punggung kanan dan kiri. Jaringan luka tersebut kemudian dibuat preparat histologis dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan diukur ketebalan epitel pada 10 lapang pandang dengan perbesaran 100 kali. Hasil : Hasil uji Anava dua jalur menunjukan ketebalan epitel pada kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) terhadap kelompok kontrol negatif dan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) terhadap kelompok kontrol positif. Kesimpulan : Pemberian ekstrak lendir bekicot Achatina fulica dapat mempercepat fase epitelisasi pada proses penyembuhan luka eksisi kulit tikus diabetik.

Background : Diabetic ulcer is one complication of diabetic mellitus and it has high prevalence in developing country. Snail mucus have been used as traditional medicine for wound healing. Objective : The aim of this research is to understand the effect of Achatina fulica snail mucus on epithelialization phase of healing process in skin excision of diabetic rats. Method : The kind of this research is pure experimental cross post-test only control group design. The subject is 45 male white rats Spraque-Dawley were injected streptozotocin in result has high blood glucose level become diabetic and divided in to 5 groups consist of 9 rats. Negative control group is no treatment, positive control group was given placenta extract and neomycin sulfate, treatment groups were given A. fulica mucus once a day, twice a day and three times a day. Each groups is divided into 3 sub groups consist of 3 rats for decapitated day 3rd, 7th, and 12th. The rats were excised by punch biopsy 5mm on the right and left back area. Histologist slide preparation were stained by Hematoxylin Eosin and measured the epithelial thickness in 10 visual filed in 100 magnification. Result : Two way Anava test showed that there is significant (p<0,05) between treatment group and negative control group and there is no significant (p>0,05) between treatment group and positive control group. Conclusion : The mucus of A. fulica snail can accelerate epithelialization healing process in skin excision of diabetic rats.

Kata Kunci : Achatina fulica, epitelisasi, lendir bekicot, diabetes