PRARANCANGAN PABRIK KAPROLAKTAM DARI ASAM BENZOAT KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Disusun oleh

DUMA ANGELINA PANGGABEAN, Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D.

2013 | Skripsi | TEKNIK KIMIA

Kaprolaktam merupakan bahan baku pembuatan nilon 6. Kaprolaktam ini dibuat dengan proses hidrogenasi asam benzoat pada tekanan 20 atm dan suhu 190 oC menggunakan katalis palladium dengan penyangga charcoal. Hasil berupa asam sikloheksan karboksilat yang kemudian direaksikan dengan asam nitrosulfat sehingga menghasilkan kaprolaktam, asam sulfat, dan karbondioksida pada 80 oC dan tekanan 1 atm dan selanjutnya pemisahan kaprolaktam dengan menertalkan asam sulfat dengan Ca(OH)2 menghasilkan gipsum. Pabrik ini direncanakan dapat menghasilkan kaprolaktam sebanyak 50.000 ton/tahun. Pabrik akan didirikan di Gresik, Jawa Timur dengan luas lahan sebesar 160.000 m2. Bahan-bahan yang digunakan berupa asam benzoat sebanyak 58.171,93 ton/tahun, hidrogen sebanyak 3.168 ton/tahun, dan asam nitrosulfat sebanyak 65420,31 ton/tahun. Sedangkan kebutuhan utilitas berupa kebutuhan air 53344,12 kg/jam, steam 1.163,21 kg/jam, air pendingin 26428,72 kg/jam, fuel oil 200 kg/jam, dan listrik sebesar 1728,20 kW. Dari hasil evaluasi ekonomi diperoleh fixed capital sebesar Rp 290.250.834.589,19 + US$ 38.362.666,02 dan working capital sebesar Rp 303.088.618.954,86. Pabrik Kaprolaktam akan menghasilkan profit (before tax) sebesar Rp 120.097.809.243,16/tahun dengan break even point (BEP) 49,51%, POT (before tax) 2,17 tahun, ROI (before tax) 36,10% dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 46,86%. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pabrik kaprolaktam menarik untuk didirikan.

Caprolactam is a raw material for nylon 6 manufacture. It is made from benzoic acid hydrogenation process at pressure of 20 atm and temperature of 190 °C. It uses a palladium catalyst with charcoal support. The product of Cyclohexane Carboxylic acid is reacted with nitrosylsulfuric acid to produce caprolactam, sulfuric, and carbon dioxide at 80°C and 1 atm then the process separation with neutralized of Ca(OH)2 to produce gypsum. This plant is designed to produce 50.000 tons/year of caprolactam. This plant will be established at Gresik, East Java with plant’s area of 160.000 m2. Raw material which used in this process was 7.344,94 kg/hour of benzoic acid, 400 kg/hour of hydrogen, and 8.260,14 kg/hour of nitrosylsulfuric acid. While the utility would need 53344,12 kg/hour of makeup water, 1163,21 kg/hour of steam, 26428,72 kg/hour of cooling water, 200 kg/hour of fuel oil, and 1728,20 kW of electricity. Based on economic evaluation, profit before tax is Rp 290.250.834.589,19 + US$ 38.362.666,02/year, and working capital of Rp 303.088.618.954,86. The plant would gain profit (before tax) of Rp 120.097.809.243,16/year with break even point (BEP) of 49,51%, POT (before tax) of 2,17 year, ROI (before tax) of 36,10% and Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) of 46,86%. Based on these data, it can be concluded that this Caprolactam plant with 50.000 tons/year production capacity is feasible to established.

Kata Kunci : -