Laporkan Masalah

HUBUNGAN BAKTERIURIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM

BRIAN PRIMA ARTHA, Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed. PhD, SpOG (K)

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar belakang: Persalinan preterm merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Bakteriuria tanpa gejala dapat berkembang menjadi pielonefritis akut yang diduga akan meningkatkan risiko terjadinya berat badan bayi lahir rendah, persalinan preterm, dan bayi lahir mati. Hubungan antara bakteriuria tanpa gejala yang tidak berkembang menjadi pielonefritis akut dengan kejadian persalinan preterm masih merupakan kontroversi. Prosedur pemeriksaan bakteriuria diharapkan dapat mencegah terjadinya persalinan preterm. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara bakteriuria dengan kejadian persalinan preterm masih diperlukan. Desain penelitian: Cross sectional Tempat penelitian: RSUD Bantul dan Puskesmas Sewon Hasil: Sebanyak 118 pasien disertakan dalam penelitian ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bakteriuria pada 65 pasien dan tidak ada bakteriuria pada 53 pasien. Mayoritas sampel penelitian ini berusia kurang dari 35 tahun (80,5%), berpendidikan rendah (91,5%), dengan paritas rendah (77,1%), dan jarak kehamilan jauh (87,3%). Riwayat persalinan preterm cenderung rendah (5,9%), sedangkan riwayat penyakit gigi dan mulut cenderung tinggi (55,1%). Sebagian besar sampel penelitian memiliki tingkat stress yang rendah (64,4%). Analisis penelitian bivariat maupun multivariat menunjukkan bahwa hanya bakteriuria dan riwayat persalinan preterm yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian persalinan preterm. Bakteriuria berhubungan dengan kejadian persalinan preterm dengan OR 0,321 (95% CI 0,140- 9,734), sedangkan riwayat persalinan preterm berhubungan dengan kejadian persalinan preterm dengan OR 9,616 (95% CI 1,063-86,976). Kesimpulan: Bakteriuria menurunkan kejadian persalinan preterm, sedangkan riwayat persalinan preterm meningkatkan kejadian persalinan preterm (p<0,05). Penelitian dengan metode pemeriksaan yang lebih baik dan jumlah sampel yang lebih besar perlu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan bakteriuria dengan kejadian persalinan preterm.

Background: Preterm delivery remains a major cause of perinatal morbidity and mortality. Asymptomatic bacteriuria will lead to acute pyelonephritis which assumed increases the risk factor of low birth weight infants, preterm delivery, and still birth. The relationship of asymptomatic bacteriuria in the absence of acute pyelonephritis with preterm delivery has been controversial. Bacteriuria examination is expected to prevent preterm delivery. Further research to study the relationship of asymptomatic bacteriuria and preterm delivery may be needed. Design: Cross sectional Location of study: RSUD Bantul and Puskesmas Sewon Result: A total of 118 patients were included in this study. This study showed bacteriuria in 65 patients and no bacteriuria in 53 patients. Most patients in this study were less than 35 years old (80,5%), low educated (91,5%), having low parity (77,1%), and long interval of pregnancy (87,3%). History of preterm delivery was low (5,9%), but history of periodontal disease was high (55,1%). Most patients had low psychological stress level (64,4%). Bivariate and multivariate analysis showed that bacteriuria and history of preterm delivery have significant association with preterm delivery. Bacteriuria associated with preterm delivery with OR 0,321 (95% CI 0,140-9,734), while history of preterm delivery associated with preterm delivery with OR 9,616 (95% CI 1,063-86,976). Conclusion: Bacteriuria reduces incidence of preterm delivery, while history of preterm delivery increases incidence of preterm delivery (p<0,05). Research with method improvement and more sample is needed to study the relationship of bacteriuria and preterm delivery.

Kata Kunci : bakteriuria, persalinan preterm.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.