KARAKTERISTIK HUJAN PENYEBAB BANJIR LAHAR DINGIN

YOSUA ANDI ERLANGGA, Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D.

2013 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Bahaya yang disebabkan oleh letusan pada gunung berapi, yang dalam hal ini adalah Gunung Merapi tidak hanya berakhir pada saat terjadinya erupsi saja. Tetapi, setelah dalam status siaga, masih ada bahaya yang mengancam yaitu banjir lahar dingin. Kondisi lereng Gunung Merapi yang relatif “gundul” akibat terbentuknya pepohonan karena awan panas mengakibatkan air hujan yang turun di lereng tidak dapat ditahan oleh akar-akar pohon yang tumbuh. Materi pokok dalam penelitian ini adalah menentukan kedalaman hujan yang terjadi di puncak atau lereng Gunung Merapi yang mempengaruhi kejadian banjir lahar dingin dan mengetahui karakteristik hujan yang menjadi penyebab terjadinya banjir lahar dingin. Penelitian dilakukan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan objek penelitian adalah stasiun pencatat hujan di sekitar lereng Gunung Merapi yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Putih. Dimana diambil 3 (tiga) stasiun hujan yaitu Argomulyo, Ngepos dan Talun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman hujan mempengaruhi terjadinya banjir lahar dingin. Hal ini dijelaskan dengan adanya kesesuaian waktu antara kejadian banjir dengan kejadian hujan. Berdasarkan hasil pengolahan data hujan yang terjadi di ketiga stasiun hujan, menunjukkan bahwa variabilitas hujan sangat tinggi di daerah studi. Namun demikian, dari ketiga stasiun hujan pencatat curah hujan yang dominan menjadi penyebab terjadinya banjir lahar dingin. Hal ini mengakibatkan analisis karakteristik hujan harus diteliti dengan jumlah stasiun hujan lebih dari satu. Adanya curah hujan pendahulu (antecedent rainfall) sangat berpengaruh terhadap terjadinya aliran banjir lahar dingin di daerah studi.

Harm caused by the eruption of the volcano, which in this case is not only ended the Mount Merapi eruption at any time. However, after the alert status, there is still a danger that the cold lava flood. Conditions of the slopes of Mount Merapi are relatively \\"bare\\" trees as a result of the formation of hot clouds cause rain water that fell on the slopes can not be detained by tree roots growing. The subject matter of this research is to determine the depth of the peak rainfall occurring in or affecting the slopes of Mount Merapi cold lava flood events and know the characteristics of rainfall that cause cold lava flood. The study was conducted in Magelang regency, Central Java, with the object of study is the rain recording stations around the slopes of Mount Merapi, which is located in the Putih Watershed. Where's taken three (3) stations which is Argomulyo, Ngepos and Talun. The results showed that the depth of rainfall affects of cold lava flood. This is explained by the suitability of the time between the occurrence of flooding with rain events. Based on the results of data processing that occurs in the third rain rain stations, shows that rainfall variability is very high in the study area. However, of the three rainfall stations recording rainfall dominant cause of cold lava flood. This resulted in the analysis of rainfall characteristics should be investigated by the amount of rainfall is more than one station. The existence of precursor precipitation (antecedent rainfall) affects the flow of cold lava flood occurrence in the study area.

Kata Kunci : karakteristik hujan, banjir lahar dingin, kedalaman, intensitas, antecedent rainfall