Laporkan Masalah

Transaksi Properti Perumahan di Wilayah Perkotaan Indonesia: 2003 -2010

Arridel Mindra, S.Pi.,M.Si., Prof. Dr. Nopirin, M.A.

2013 | Disertasi | S3 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Transaksi terjadi sebagai hasil interaksi antara dua kelompok pelaku pasar, yaitu pembeli potensial (non-pemilik) dari sisi permintaan, dan penjual potensial (pemilik) dari sisi penawaran. Perilaku transaksi properti perumahan berbeda antar wilayah baik nasional, regional maupun di dunia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis jumlah transaksi properti perumahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam studi ini transaksi properti perumahan juga ditinjau berdasarkan pada segmen pasar kelas kecil, menengah dan besar. Selain itu dikaji juga pengaruh kebijakan tingkat suku bunga terhadap transaksi properti perumahan. Penelitian ini dilakukan pada 10 kota besar di Indonesia berdasarkan data hasil survei properti perumahan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan BPS selama 8 tahun (2003- 2010). Transaksi properti perumahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya diestimasi dengan analisis regresi data panel, sedangkan analisis kebijakan dilakukan melalui analisis simulasi. Penelitian ini secara umum menemukan bahwa tingkat suku bunga dan pendapatan perkapita elastis terhadap transaksi properti perumahan dalam jangka panjang, sedangkan faktor spekulasi inelastis baik dalam jangka panjang dan jangka pendek. Elastisitas tingkat suku bunga dan pendapatan terhadap transaksi properti perumahan tipe kecil lebih besar dibandingkan terhadap tipe menengah dan tipe besar. Elastisitas faktor spekulasi terhadap transaksi properti perumahan tipe besar lebih besar dibandingkan terhadap tipe kecil dan tipe menengah. Pengaruh faktor spekulasi terhadap perumahan tipe besar mengindikasikan kecenderungan pembelian rumah tidak untuk dihuni sendiri (nilai guna) tetapi untuk disewakan atau dijual pada waktu selanjutnya (nilai tukar). Kebijakan tingkat suku bunga dapat digunakan untuk mengendalikan transaksi properti perumahan baik dengan cara subsidi tingkat suku bunga pinjaman kredit perumahan ataupun dengan bantuan uang muka pembelian perumahan guna mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat terutama untuk golongan menengah ke bawah.

Transactions occur as a result of interaction between the two groups of market participants, the potential buyers (non-owners) on the demand side, and potential sellers (owners) on the supply side. Behavior of residential property transactions differ between regions both nationally, regionally and in the world. Transaction behavioral for housing property has some differences between regions both nationally, regionally and in the world. This study aims to understand the general transaction for housing properties as well as the factors that influence. Transaction for housing properties are also reviewed based on class market segment of small, medium and large. Government’s policyies have also seen the impact on transaction for housing property. The reserch was conducted in 10 major city in Indonesia based on housing property survey data conducted by Bank Indonesia and BPS for 8 years (2003- 2010). Transaction for housing properties as well as the factors that influence were analyzed through regression analysis of panel data, while interest rate policy analysis through simulation analysis. Generally, this research found that interest rates and income is elastic to housing properties transaction in the long term, speculative factor is inelastic in the long term and short term. Interest rates and income more elastic to transaction for smaller housing types, followed by middle type and large type. Market speculation factor more elastic to transaction for large housing types, followed by smaller type and middle type. The influence of the type of speculation on house purchases indicate a tendency not to live alone (use value) but for rent or sale at a later time (transfer value). The monetary instruments by interest rate policy to control the transaction for housing through interest rate subsidies or down payment subsidies to encourage home ownership for people, especially for the lower middle class.

Kata Kunci : jumlah transaksi properti perumahan, segmen perumahan, wilayah, spekulasi, kebijakan tingkat suku bunga


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.