JENIS DAN BENTUK ARSITEKTUR POHON DI HUTAN ALAM BENGKUNG, KABUPATEN BANTUL, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ROBERTUS FERDY S, Drs. Wiyono, M.Si. dan Mukhison, S.Hut.

2013 | Skripsi | BUDIDAYA HUTAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan alam terluas di dunia dengan tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan keberadaan hutan alam di Indonesia menjadi sangat penting demi terjaganya keanekaragaman hayati yang tinggi termasuk kelestarian pohon-pohon langka. Dengan keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi, beberapa jenis pohon diantaranya ada yang belum dikenal. Model arsitektur pohon memiliki peran dalam membantu pengenalan suatu jenis pohon di lapangan. Penelitian dilaksanakan di hutan alam Bengkung, yang berlokasi di Dusun Cempluk, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan dengan metode sensus tingkat pohon dengan Intensitas Sampling 100% : melakukan eksplorasi/penjelajahan di hutan alam Bengkung, melakukan inventarisasi jumlah dan jenis-jenis pohon yang berdiameter ≥ 20 cm di hutan alam Bengkung, membuat lay out sebagai gambaran tata letak pohon di lapangan, melakukan koleksi dan mencatat ciri-ciri morfologis jenis-jenis pohon yang ada, melakukan pengambilan gambar menggunakan kamera terhadap pohon yang ditemui, menanyakan kepada masyarakat setempat mengenai nama-nama lokal jenis pohon yang ada di lokasi. Dari hasil inventarisasi pohon diperoleh 18 jenis pohon penyusun yang termasuk ke dalam 6 bentuk arsitektur pohon. Jenis-jenis pohon tersebut yaitu Arenga pinnata Merr.; Artocarpus elasticus Reinw. ex. Bl.; Bischofia javanica Bl.; Ficus variegata Blume.; Gluta renghas L.; Ficus superba Miq.; Dysoxylum gaudichaudianum (A.Juss.) Miq.; Garcinia dioica Bl.; Cannarium commune Linn.; Terminalia edulis Blanco.; Oroxylum indicum Vent.; Litsea ferruginea Blume.; Buchacania arborescens Bl.; Pangium edule Reinw.; Adenanthera pavonina Linn.; Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen; Toona sureni Merr.; Albizia procera (Roxb.) Benth. Jenis-jenis pohon tersebut memiliki bentuk arsitektur : Corner, Rauh, Roux, Troll, Scarrone dan Aubreville.

Indonesia is a country which has the highest natural forest in the world with high biodiversity. This condition causes the existence of natural forests in Indonesia becomes very important to keep high biodiversity, including the preservation of rare trees. With high diversity of plant species, there are some unidentified tree species. Tree architecture models has a role in assisting in identifying tree species in the field. The research was conducted in Bengkung natural forest, which was located in Cempluk Hamlet, Mangunan Village, Dlingo Sub-Distric, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region Province. Data collection was conducted using tree growth level census method with 100% sampling intensity : doing an exploration in Bengkung natural forest, inventorying total and tree species that has diameter ≥ 20 cm in Bengkung natural forest, making a lay out, doing collection and noting morphologic characteristics of the existing tree species, photo taking of the tree using camera, asking to local people to identify tree species in the site. From inventorying of trees, 18 species of forming trees that were included in 6 architecture models. These tree species are Arenga pinnata Merr.; Artocarpus elasticus Reinw. ex. Bl.; Bischofia javanica Bl.; Ficus variegata Blume.; Gluta renghas L.; Ficus superba Miq.; Dysoxylum gaudichaudianum (A.Juss.) Miq.; Garcinia dioica Bl.; Cannarium commune Linn.; Terminalia edulis Blanco.; Oroxylum indicum Vent.; Litsea ferruginea Blume.; Buchacania arborescens Bl.; Pangium edule Reinw.; Adenanthera pavonina Linn.; Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen; Toona sureni Merr.; Albizia procera (Roxb.) Benth. Those tree species have the architectural models of: Corner, Rauh, Roux, Troll, Scarrone and Aubreville.

Kata Kunci : jenis pohon, bentuk arsitektur pohon, hutan alam Bengkung