EFEK KONSUMSI MINUMAN ISOTONIK KARBOHIDRAT KONSENTRASI 9 % DIBADINGKAN KONSENTRASI 5 % TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA

PRAYUDHA BENNI SETIAWAN, Prof. Dr. Regina TC. Tandelilin, M.Sc.

2013 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN GIGI

Saliva adalah cairan di dalam mulut yang sangat penting pada proses biologis rongga mulut. Kemampuan saliva sebagai aksi bufer terhadap asam, berperan penting untuk menjaga derajat keasaman di dalam rongga mulut terhadap suasana keasaman kritis. Minuman isotonik merupakan minuman ringan yang memiliki kandungan karbohidrat kurang dari 10 % dan sedikit elektrolit. Terdapat perbedaan perubahan pH saliva setelah mengkonsumsi berbagai variasi konsentrasi karbohidrat di dalam minuman isotonik, karena diet kaya karbohidrat dapat menurunkan kapasitas bufer saliva. Seperti diketahui, pemberian tambahan karbohidrat pada minuman lebih mudah menaikkan konsentrasi asam laktat pada cairan plak. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan pH saliva cepat turun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan pH (derajat keasaman) saliva setelah mengkonsumsi minuman isotonik konsentrasi karbohidrat 9 % dibandingkan dengan konsentrasi 5 % pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Subjek Penelitian terdiri dari 30 yang terbagi secara acak menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sepuluh orang dari kelompok kontrol meminum air mineral. Kelompok perlakuan dibagi menjadi dua sub kelompok, 10 orang meminum minuman isotonik karbohidrat 5 % dan 10 orang meminum minuman isotonik karbohidrat 9 %. Volume minuman yang diminum sebanyak 100 ml harus dihabiskan selama 5 detik. Pengukuran pH saliva dilakukan dua kali pada 5 menit dan 15 menit setelah meminum. Analisis hasil menggunakan uji ANAVA dan post hoc LSD. Hasil penelitan pada Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa setelah 5 menit dan 15 menit meminum minuman isotonik karbohidrat konsentrasi 9 % secara bermakna berpengaruh menurunkan pH dibandingkan konsentrasi 5 %. Limabelas menit pasca meminum minuman isotonik karbohidrat konsentrasi 5 % dan 9 % secara bermakna berpengaruh menurunkan pH saliva dibandingkan dengan 5 menit pasca meminum.

biologic processes. Its capability to act as acid buffer has significant influence to maintain oral pH toward critical pH value. Isotonic drinks were low carbohydrate contained softdrinks (contained less than 10% carbohydrate) and little amount of electrolyte.There are differences in salivary pH changes after consuming isotonic drinks with various carbohydrate concentration. These differences were caused by lowered salivary buffer capacity due to high carbohydrate diet. Carbohydrate addition could increase lactic acid concentration in plaque liquid. The aim of this study was to evaluate the changes of salivary pH after consuming isotonic drinks with 9 % carbohydrate content compared to 5 % carbohydrate content in dental students of Universitas Gadjah Mada . Subjects of this study were 30 dental students which randomly divided into treatment group and control group. Ten dental students from control group drank mineral water. Treatment group was divided into two sub group : 10 dental students drank isotonic drinks with 5% carbohydrate content and 10 dental students drank isotonic drinks with 9% carbohydrate content. Subjects were instructed to drink 100 ml drinks for 5 seconds. Salivary pH measurements were done twice, on 5th minute and 15th minute after drinking. Data was analyzed by using ANAVA test and continued by LSD Post Hoc Test. The result of this study showed that isotonic drinks with 9% carbohydrate content lowered salivary pH more significantly than isotonic drinks with 5% carbohydrate content after 5 minute and 15 minute drinking. It is noted that salivary pH changes were more significant on 15 minutes after drinking isotonic drinks with 5% carbohydrate content and 9% carbohydrate content.

Kata Kunci : -