ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PADA PROYEK PERUMAHAN GRAHA PERMATA KOTA SELAGALAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

ABDUL MAJID, Ir. Heru Budi Utomo, ST., MT

2013 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Produktivitas merupakan suatu faktor kunci terhadap keberhasilan suatu proyek konstruksi sesuai jadwal yang telah direncanankan. Produktivitas perlu dijaga dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut, dengan tersedianya data produktivitas akan sangat membantu kontraktor dalam perbaikan perencanaan proyek yang merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas pekerja pasangan bata merah yang kemudian dikomparasikan dengan hasil yang sudah ada sehingga menghasilkan data yang valid untuk mengetahui tingkat produktivitas pekerja pada proyek Graha Permata Kota Selagalas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder juga mencari referensi berupa buku browsing dan informasi dari pihak yang sudah berpengalaman melalui diskusi. Data diperoleh dengan meneliti dan mengambil video sampling 15 tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan pasangan bata,mulai dari mengayak pasir, mengaduk mortar, mengangkut luluhan, mengangkut bata, hingga memasang bata. Alat yang digunakan antara lain : form wawancara dan pengamatan, kamera digital, computer, stopwatch, dan alat tulis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu tingkat produktivitas berdasarkan time study time study adalah 0,564 m2/manhour , sedangkan menurut harga borong adalah 0,747 m2/manhour, menurut Soedrajat 1994 adalah 1,144 m2/manhour dan menurut SNI 2001 adalah 0,299 m2/manhour. Dapat hasil analisa disimpulkan bahwa rata-rata perolehan tukang bata (metode time study) malampaui target (Harga Borong). Rata-rata produktivitas yang ditunjukkan oleh Soedrajat 1994 sangatlah tinggi, karena dalam Soedrajat 1994 tidak memperhitungkan elemen mengayak pasir dan pengangkutab material ke tukang. Rata-rata produktivitas SNI 2001 menunjukkan nilai yang sangat kecil, karena banyak faktor yang lebih spesifik yang diperhitungkan.

Productivity is a key factor to the success of a construction project according to the schedule that has been planed. Productivity needs to be maintained with respect to the factors that affect the productivity, the availability of productivity data will greatly assist the contractor in planning improvement project is one step to improve labor productivity. This study aimed to determine the level of productivity of red masonry worker then be compared with existing results to produce valid data to determine the level of productivity of workers on the project Graha Permata Kota Selagalas. The research method used in this research is descriptive analysis method is the study by collecting primary data and secondary data are also looking for a reference book browsing and information from those who have experienced through discussion. Data obtained by researching and taking video sampling 15 workers who do the work of masonry, ranging from sand sifting, stirring mortar, hauling mortar, hauling bricks, to put up a brick. The tools used include: the form of interviews and observations, digital camera, computer, stopwatch, and stationery. The results obtained by the level of productivity based on time study is 0.564 m2/manhour, while according to the entire stock price is 0,747 m2/manhour, according Soedrajat 1994 1,144 m2/manhour and in SNI 2001 was 0,299 m2/manhour. From nalisys it can be seen that the average acquisition artisan brick (method time study) go beyond the target (for stock price). The average productivity in 1994 is shown by Soedrajat high, because the 1994 does not take into account the elements Soedrajat sift sand and hauling material to builders. The average productivity of SNI 2001 showed very little value, because a lot of the more specific factors are taken into account.

Kata Kunci : Bata merah, produktivitas, pekerja, time study, harga borong mandor