PENENTUAN UMUR PELAPUKAN TANAH DENGAN RADIOISOTOP 14C MENGGUNAKAN METODE ABSORPSI CO2

VEGA ARMAN YAHYA, Ir. Agus Budhie Wijatna, M.Si.

2013 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR

Proses pelapukan tanah dari zat-zat organik merupakan gejala alamiah yang biasa terjadi di alam. Proses ini memerlukan waktu dan sangat dipengaruhi kondisi lingkungan sekelilingnya sehingga mempengaruhi pula perubahan terhadap aktivitas karbonnya (14C). Pada saat mulai lapuk, aktivitasnya 14C-nya dianggap 100 pMC (Percentage of Modern Carbon) dengan umur nol tahun. Sejalan dengan pertambahan waktu, aktivitas 14 Pada penelitian ini pengambilan sampel tanah dilakukan di Goa Seropan, Desa Semuluh, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pengukuran besarnya cacahan aktivitas sampel tanah menggunakan detektor Liquid Scintillation Counter (LSC) tipe Tri-Carb 2910 TR. Metode yang digunakan dalam penentuan umur sampel adalah radiocarbon dating dengan metode absorpsi CO C-nya terus meluruh sehingga zat lapuk tersebut memiliki umur. 2 dengan isotop alam yang akan dianalisis radiocarbon dating adalah radioisotop 14C dalam senyawa CO2 Hasil Penelitian ini menunjukkan umur sample yang tertua adalah sampel dengan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah dengan umur 4956 ± 241 tahun dan mempunyai nilai pMC sebesar 53,956 ± 1,5965 %. Sedangkan umur termuda adalah sampel pada kedalaman 10 cm dari permukaan tanah yaitu 3117 ± 432 tahun dan nilai pMC sebesar 67,971 ± 3,55 %. Rata - rata laju pembentukan tanah pada penelitian ini adalah 0,109 mm/tahun.

The weathering process of soil from organic substances is natural phenomenon which often happens in the nature. This process requires time and is highly influenced by its surrounding environment, so that they also influence the change on carbon activities (14C). At the start of weathering the 14C activity is assumed to be 100 pMC (Percentage of Modern Carbon) with zero years old. Overtime the 14 In this study the collection of soil sample was performed in Goa Seropan, Semuluh Village, Semanu Sub-District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta. The measurement of the number of soil sample activity used Liquid Scintillation Counter (LSC) detector Tri-Carb 2910 TR type. The method used in determining the age of soil was radiocarbon dating with CO C activity keeps disintegrating so that the weathering substance ages. 2 absorption method with natural isotopes analyzed with radiocarbon dating being 14C radioisotopes in CO2 The results of this study showed that the oldest age of the sample was the sample from the depth of 30 cm from soil surface, aging 4956 ± 241 years and with pMC value of 53.956 ± 1.5965 %. While the youngest age of the sample was at 10 cm depth from the soil surface, which was 3117 ± 432 years and pMC value 67.971 ± 3.55 %. Average soil formation rate in this study was 0.109 mm/year.

Kata Kunci : Carbon-14, Pelapukan, Percentage of Modern Carbon, Absorpsi CO2, radiocarbon dating, pembentukan tanah