KAJIAN DAYA TARIK HUTAN ADAT WONOSADI SEBAGAI OBYEK WISATA ALAM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Desa Beji, Kecamatan Ngawen,Kabupaten Gunungkidul)

NUR WAHYUNI PURNAMAWATI, Kaharuddin, S.Hut. M.Si

2013 | Skripsi | KONSERV. SUMBER DAYA HUTAN

Setiap tahun jumlah wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan. Adanya peningkatan jumlah wisatawan ini, maka diperlukan adanya alternatif obyek wisata baru. Hutan Adat Wonosadi merupakan hutan adat yang hanya ada satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu faktor yang menyebabkan wisatawan berkunjung ketempat wisata adalah obyek daya tarik wiata tersebut. Oleh sebab itu, perlu diketahui seberapa besar daya tarik wisataHutan Adat Wonosadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya tarik Hutan Adat Wonosadi sebagai obyek wisata alam. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan analisis SBE (Scenict Beauty Estimation)untuk menilai keindahan, sedangkan untuk menilai keunikan dan nilaimenggunakan alat ukur berupa kuesioner. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 50 orang. Klasifikasi responden dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, instansi pemerintah, akademisi dan masyarakat.Analisis yang digunakan untuk menentukan kualitas potensi daya tarik wisata adalah analisi skoring (kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah).Analisis komparatif ODTWdilakukan dengan cara deskriptif, membandingkan skor yang diperoleh dari perhitungan variabel daya tarik wisata (keunikan, keindahan dan nilai). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, potensi Hutan Adat Wonosadi memiliki skor keindahan sebesar 87.36 (sedang), skor keunikan sebesar 384 (tinggi), dan skor nilai sebesar 394.5 (tinggi), daya tarik wisata Hutan Adat Wonosadi memiliki skor sebesar 865.86. Dibandingkan dengan daya tarik wisata Gunung Api Purba (885.14), daya tarik wisata Wonosadi sedikit lebih rendah, namun daya tarik wisata Hutan tersebut termasuk dalam kategori tinggi sehingga Hutan Adat Wonosadi dapat dikembangkan menjadi obyek wisata.

Every year the number of tourists in Yogyakarta Special Region has an increasing. There is an increasing number of tourists, so thatthe need for an alternative new attractions. Indigenous Forests Wonosadiis customforestthat only one inYogyakarta Special Region. One of the factors that tourists to visit the tourists area is anobject tourist attraction.Therefore, it becomes nessecary to know how significant Indigenous Forest Wonosadi as a tourist attraction and how significant the tourist attraction toward thesurrounding tourism object.. The study was aimed to evaluate the tourist attraction inIndigenous Forests Wonosadi. Data gathering was performed by analysis SBE(Scenict Beauty Estimation) to valuated the beauty, and the survey method with a questionnaire to valuated the uniqueness and value. The number of respondents on this research is 50 people. The respondents isclassified into 3 groups, that is government agencies, scientists and society. The analysis that is used to determine the quality of tourist attraction is scoring analysis (high quality, medium quality, low quality). Comparative analysis was conductedin descriptive way, by comparing the scores obtained from the variable calculation of tourist attraction (uniqueness, beauty and value). The result shows that the potency of Indigenous Forests Wonosadi has score on its beauty of 87.36 (beauty is of medium quality), score on its uniqueness of 384 (uniqeness is of high quality), and score on its value of 394.5 (high value). Based on these values, the potency of Indigenous Forests Wonosadi is categorized as a high tourist attraction with a score of 865.86. Compared to score of Gunung Api Purba tourist attraction(885.14). Tourist attraction Wonosadi is lower, but the tourist attraction category of high so that Indigenous Forests Wonosadican be developed into a tourist attraction.

Kata Kunci : Hutan Adat, Daya Tarik Wisata, SBE