Dialektika pasar, negara, dan masyarakat madani :: Telaah pemikiran jalan ketiga (The Third Way) Anthony Giddens

FAHMI, Muhammad, Dr. Heru Nugroho

2001 | Tesis | S2 Sosiologi

Pada tahun 1998 dunia akademik di bidang ilmu sosial dihentakkan oleh sebuah istilah yang cukup provokatif, yaitu “jalan ketiga’ (the third way). Istilah ini menjadi sangat populer melalui tulisan Anthony Giddens (1998), seorang ilmuan sosial kenamaan asal Inggris, yang berjudul The Third Wuy: The Renewal of Social Democracy, yang terbit pada tahun itu. Orangpun lalu mengaitkan “Jalan Ketiga” Giddens tersebut sebagai alternatif atau jalan ketiga setelah kapitalisme dan sosialisme. Tetapi sangat disayangkan dalam memahami gagasan Giddens tersebut berhenti hanya sampai disitu dan tidak dieksplorasi lebih dalam lagi, sehingga terjadi kecenderungan simplikasi terhadap gagasan Giddens tersebut. Maka berangkat dari fenomena tersebut penyusun mencoba menghadirkan pemi kiran Giddens tentang “Jalan Ketiga” khususnya tentang pasar dan negara agar pemikirannya dapat diaplikasi lebih baik dan lebih cerdas lagi. Jalan Ketiga Giddens merupakan respon dari kebangrutan sistem negara kesejahteraan (Weyare State) dan masa depan Partai Sosial Demokrat. Hal ini terjadi karena Welfare State dianggap menciptakan inefisiensi, merusak pasar dan menciptakan ketergantungan serta rasa malas. Oleh karena itu menurut pandangan Neo-Liberalisme , peran negara harus direduksi sampai ketingkat minimal (Negara Minimalis) dan pasar hams dikembalikan kepada posisi “sejatinya”, yaitu sebagai mesin pencetak dinamisme ekonomi. h i hanya mungkin jika intervensi pemerintah di pasar dihilangkan. Sementara kalangan sosial demokrat klasik (Old Leglzt) mengkritik kebijakan luzssez fuzre yang dihidupkan kembali oleh Neo- Leberalisme (New Right), karena dipandang hanya menciptakan efek destruktif secara sosial, yaitu semakin lebarnya kesenjangan (mequalities). Karena itu bagi kalangan sosial demokrat klasik solusinya adalah dengan memperluas peran negara (negara maksimal). Maka Anthony Giddens melalui Jalan Ketiganya menolak perdebatan diatas, dimana bagi kalangan Neo-Liberal solusinya adalah negara minimalis dan menciptakan pasar yang bebas, sebaliknya sosial demokrat klasik dengan memperluas intervensi negara (negara maksimal). Bagi Giddens yang penting bukan pengahapusan atau perluasan peran negara, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana negara menyesuai kan diri dengan tantangan-tantangan baru yang diciptakan abad Global, melalui suatu kerjasama dan sinergi yang positif antara pasar, negara dan masyarakat madanj, Peran masyarakat madani sebagai kekuatan lain diluar pasar dan negara sangat signifikan untuk menciptakan “dialektika antara pasar, negara dan masyarkat madani”.

In 1998, the academic world of social science fieid was shocked by an adequate provocative term, that is the Third Way. This term becomes very popular through the writing of Anthony Giddens (i998j, a famous social scientists from England, entitled The Third Way: the renewal of social democracy that published in the year. People then associate the Third Way of Anthony Giddens as an alternative or the third way after capitalism and socialism. Unfortunately, in understanding Giddens' idea, people only stopped at that point and do not explore it deeper so that the simplification tendency towards the Giddens' idea occurs. Starting from the phenomenon, the writer tries to present Giddens' thought concerning the Thrd Way, especially about market and state, so that his idea can be appreciated in the better and smarter way. The Giddens' Third Way presents as a response to the brankrupcy of welfare state system and the future of social democrat party. It happens because Welfare State is considered only creating inefficiency, destroying market and creating dependency and laziness. According to neo-liberalism point of view, therefore, the state role must be reduced to the minimai level (minimal state) and market must be returned to the position of '- triangle" that is as a printing machine of economy dynamical, and it can happen if the intervention of government of market is eliminated. Meanwhile, the classic social democrat (old left) circle criticizes laissez-faire which is re-existed by neo-iiberaiism (new right j because it considered only as making socially destructive effect that is the widening gap for the circle of democrat social (old left) its solution is by enlarging the role of state (Maximal State). Thus, Anthony Giddens through his Third Way rejects the given solution. While according to the circle of neo-liberalism the solution is creating minimal state and free market. On the contrary, for the classic democrat social, the solution is by enlarging the state intervention (Maximal State). For Giddens, abolition or enlargement of the state role is not important but the important point is how the state adjust to the new challenges created by global century through a cooperation and positive synergy among market, state and civil society. The role of civil society as another power outside the market and state is very sigificant to create "dialectic" among market, state, and civil sociay.

Kata Kunci : Masyarakat Madani,Sosiologi