PENGARUH PENAMBANGAN PASIR DAN BATU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PENAMBANGDI KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH

BHAYU WIDYASTOMO, Drs. Risyanto, M.S.

2013 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah penambangan pasir dan batu hasil erupsi Gunungapi Merapi di sepanjang Sungai Woro. Masyarakat yang tinggal di beberapa desa yang berada di radius puncak Gunungapi Merapi bermata pencaharian sebagai penambang pasir dan batu tersebut. Erupsi Gunungapi Merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober hingga 6 November Tahun 2010 merupakan siklus erupsi besar dengan luncuran awan panas mencapai 18 km mempengaruhi dinamika pertambangan pasir dan batu, terutama bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui variabel mempengaruhi pendapatan sebelum dan sesudah erupsi Gunungapi Merapi 2010; 2) mengetahui perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah erupsi Gunungapi Merapi 2010 dan 3) mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah erupsi Gunungapi Merapi 2010. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner. Sampel diambil dengan menggunakan metode stratified random sampling. Sampel yang diambil sebesar 90 responden dengan unit kepala keluarga. Lokasi penelitian berada di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Merapi yaitu Desa Sidorejo, Desa Balerante dan Desa Kendalsari. Data sekunder didapatkan dari dokumen RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa, Badan Pusat Statistik Kecamatan Dalam Angka serta monografi desa. Hasil kuesioner diolah menggunakan statistik. Penelitian ini penting untuk menunjukkan erupsi Gunungapi Merapi mempengaruhi kegiatan pertambangan yang menjadi matapencaharian masyarakat terutama di wilayah sekitar Sungai Woro. Variabel yang mempengaruhi pendapatan sebelum dan sesudah erupsi Gunungapi Merapi 2010 diantaranya umur pekerja, jam efektif kerja, jumlah tanggungan dalam keluarga, luas kepemilikan lahan pertanian, kepemilikan ternak, kelompok penambang, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja dan musim baik musim hujan dan musim kemarau. Variabel yang paling berpengaruh pada saat kondisi sebelum erupsi adalah musim kemarau, sedangkan variabel yang mempengaruhi sesudah erupsi yaitu musim kemarau dan kelompok penambang. Perbedaan pendapatan yang diperoleh masyarakat penambang sebelum dan sesudah erupsi adalah sebesar Rp. 9.666,67 atau setara dengan 1 kilogram beras yang berlaku. Artinya pendapatan penambang pada saat kondisi sesudah erupsi mengalami penurunan terhadap pendapatan semula. Konteks perubahan kondisi sosial ekonomi di daearah penelitian yang dilihat dari tiga variabel yaitu kepemilikan barang, biaya kesehatan dan perbaikan rumah. Kepemilkan barang dan perbaikan rumah menunjukkan penurunan yaitu 81, 11 % dan 86,67 % sedangkan perubahan biaya kesehatan menunjukkan perubahan tetap yaitu 84,44 %. Peristiwa erupsi Gunungapi Merapi selalu menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi kegiatan penambangan pasir dan batu. Terjadinya perubahan disebabkan oleh keinginan masyarakat itu sendiri untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan sosial dan lingkungan fisik mereka atau lebih tepatnya menyesuaikan dengan perubahan yang relevan terjadinya dalam lingkungan mereka.

Kemalang subdistrct of the Klaten district is an area where extractions of Merapi volcano sand and stones operate. The extraction site is along the Woro river. People living within villages inside the Merapi peak area do the sand and stone extration activities for their livelihood. The volcano’s last eruption in October 26 to 6 November 2001 was a point within a cycle of great eruptions. And its ash-laden gas clouds ran over an area of the18 km radius. The eruption did have impacts on the sand and stone extraction activities operated by communities settling around the site. The research is to determine: 1) variables influencing their incomes before and after the 2010 eruption; 2) income differences before and after the eruption; and 3) economical and social conditions of the communities before and after the eruption. The method in use for this research is of questionaire survey. The samples were collected using the stratified random sampling method. They consist of 90 familial unit respondents. The research site was within the Volcanic Hazardous Area, i.e. within the Sidorejo, Balerante and Kendalsari villages. Secundary data were taken from the Long Term Development Planning documents of those villages, from the Subdistrict in Numerics of the Central Statistics Bureau, and from those villages monographies. The questionaire data were elaborated through the use of statistical techniques. The research is significant in showing that the Merapi volcanic eruption do have impacts on the extraction activities which constitute income sources of communities around the Woro River. Variables that determine the incomes before and after the 2010 eruption are ages of workers, effective work hours, number of persons within their financial responsibilities, livestocks quantity, agricultural land tenure, quantity of their work group, their educational and work skill levels, seasonal situations (rainy or drought seasons). The variable which was most influential to their conditions before the eruption was the drought, while the most determinant variables after the eruption are the drought and work group quantity. The difference between the income before and the one after the eruption gained by the extration workers is of IDR 9,666.67 or of the same amount of money available for purchasing one kilogram of rice. It indicates that their income decreases. Socio-economical changes found in the research site were determined using three variables, i.e. property, health cost and house improvement cost. The property ownership decrease to 81.11%, and house improvement cost come down to 86.67%. But the health cost showed a stagnance with the 84.44%. The Merapi volcanic last eruption did have positive or negative impacts on sand and stone extraction activities. The changes were caused by the willingness of the communities to adapt with the changes occuring within their circumstances.

Kata Kunci : Pasir dan Batu, aktivitas, erupsi Gunung api Merapi, kawasan rawan bencana dan perubahan sosial ekonomi