Laporkan Masalah

UJI KETAHANAN DAN PENGENDALIAN KIMIAWI PENYAKIT HAWAR DAUN HELMINTHOSPORIUM PADA JAGUNG

RIZZALIANA HENDRAS K, Prof. Dr. Ir Christanti Sumardiyono, S.U.

2013 | Skripsi | ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN

Hawar daun Helminthosporium adalah salah satu penyakit penting pada jagung. Penyakit ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena itu perlu dikendalikan dengan menggunakan varietas tahan dan secara kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan varietas jagung terhadap penyakit hawar daun Helminthosporium dan jenis fungisida yang efektif untuk pengendalian penyakit tersebut. Penelitian dilakukan di lahan petani desa Kambingan, Kediri, Jawa Timur, Laboratorium Toksikologi Pestisida dan di Rumah Kaca Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, UGM, Januari-Juni 2013. Rancangan penelitian dilapangan adalah RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) yang terdiri dari 11varietas dan tiga ulangan (blok), masingmasing ulangan terdapat 100 tanaman. Rancangan yang digunakan pada uji fungisida in vitro adalah rancangan Faktorial dengan dua faktor berdasarkan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Faktor yang pertama adalah fungisida (mancozeb 80%, benomil 50%, asibenzolar-s-metil 1% + mancozeb 48% dan sulfur 80%). Faktor kedua adalah konsentrasi (0 %; 0,1 %; 0,2 %; 0,3 % dan 0,4 %). Rancangan yang digunakan pada uji fungisida di rumah kaca dengan rancangan faktorial RAL (Rancangan Acak Lengkap). Faktor yang pertama adalah fungisida dengan dua aras yaitu tidak disemprot dan disemprot. Faktor yang kedua adalah varietas (Bisi 816, Bisi-9, BMD 35, BMD 36, BMD 37, BMD 38, MON-05, MON-28, MON-12,P-12, TA5383, Jagung Manis dan Arjuna). Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Pengamatan di lapangan dan rumah kaca menggunakan metode skoring untuk menentukan intensitas penyakit (IP). Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa varietas TA5383 sangat rentan dengan IP 75,56%. Untuk varietas yang lain agak rentan terhadap penyakit hawar daun Helminthosporium dengan IP 41,33% sampai dengan 45,56%. Pada uji fungisida in vitro menunjukkan bahwa benomil dengan konsentrasi 0,1% dan 0,2% dapat menghambat pertumbuhan koloni. Pada uji di rumah kaca menunjukkan bahwa semua varietas jagung agak tahan terhadap hawar daun Helminthosporium dengan IP 27,77% sampai dengan 32,22%. Bagaimanapun, aplikasi dengan fungisida benomil dapat menekan IP 2,22% sampai dengan 10%, tetapi aplikasi fungisida benomil tidak efektif untuk jagung manis.

Helminthoporium leaf blight is an important disease on maize. The disease has widespread thoughout Indonesia. Therefore, it must be managed using a resistant variety and chemical control. The objective of this study is to know the resistance of several maize varieties against Helminthosporium leaf blight disease and the effective fungicide for control the disease. The research was conducted in the farmer’s field at Kambingan, Kediri, East Java, and in laboratory of Pesticide Toxicology and the greenhouse of Faculty of Agriculture, Department of Plant Protection, Gadjah Mada University, from January - June 2013. The field experiment was arranged with RCBD (Randomized Complete Block Design) consisted of 11 varieties as treatments and three blocks, each treatment consisted of 100 plants. Fungicides in vitro test was arranged with 4x4 Factorial Design based on CRD (Completely Randomized Design). The first factor was fungicide (mancozeb 80%, benomil 50%, asibenzolarr-s-metil 1% + mancozeb 48% and sulfur 80%). The second factor was fungicides concentration (0 %; 0.1 %; 0.2 %; 0,3 % and 0.4 %). The green house fungicides test was arranged with 2x12 Factorial Design based on CRD (Completely Randomized Design). The first factor was maize varieties (Bisi 816, Bisi-9, BMD 35, BMD 36, BMD 37, BMD 38, MON-05, MON-28, MON-12,P-12, TA5383, sweet corn and Arjuna), and second factor was treated and untreated with fungicide. Each treatment consisted of three replicatons. The field and greenhouse observation using scoring method to determine the disease intensity. The result showed that the TA5383 is highly susceptible variety with 75.56% disease intensity. The other varieties were susceptible against Helminthosporium leaf blight with disease intensity value 41.33% to 45.56%. In vitro the test showed that benomil with concentration from 0.1% and 0.2%; reduced mycelium growth. From the greenhouse tets all maize varieties showed moderat resistance to Helminthosporium leaf blight with disease intensity 27.777% to 32.22%. However, fungicide application with benomil can inhibit the disease intensity of 2.22% to 10%, but its not effective on sweet corn.

Kata Kunci : jagung, Helminthosporium spp., ketahanan, pengendalian kimia.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.