MAKNA MOTIF DAN WARNA HOLLYEBOK (혼례복) DALAM PAKAIAN PERNIKAHAN KOREA: KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE
DIAH PURBOSARI, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum.
2013 | Skripsi | BAHASA KOREASkripsi ini merupakan penelitian mengenai busana pernikahan Hollyebok yang dikenakan keluarga istana dan kaum yangban pada masa dinasti Joseon (1392-1910) di Korea. Data penelitian yang digunakan adalah berupa studi pustaka yang memuat informasi tentang Hollyebok.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kehidupan yang diwujudkan dalam motif dan warna pada Hollyebok. Pembahasan penelitian ini melingkupi penjabaran gambaran bentuk sebuah Hollyebok yang dikenakan oleh keluarga istana dan kaum yangban. Secara singkat dijelaskan mengenai fungsi dari setiap bagian busana. Adapun beberapa bagian hollyebok yaitu : (1) sokgot, (2) Noreun Baji, (3) Jogeori, (4) Hwarot dan Wonsam, (5) Samogwande, (6) Daedae dan Gakddi, (7) Boseon, (8) Mokhwa dan Kkotsin, (9) Aksesoris Hollyebok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika. Metode yang digunakan untuk menganalisis perbedaan motif dan makna yang ada pada bagian aksesoris hollyebok adalah metode deskripstif. Warna yang digunakan pada hollyebok yang merupakan warna utama, yaitu indigo (biru dan hijau), putih, merah, hitam, dan kuning (emas). Makna kehidupan yang diperoleh dari motif dan warna pada hollyebok adalah sebuah implementasi doa dan pengharapan dari orang tua untuk pengantin yang mengenakan busana tersebut. Beberapa motif Hollyebok masuk sebagai kategori ikon yaitu burung phoenix, naga, kupu. Sedangkan untuk motif yang termasuk pada simbol yaitu awan, bunga teratai, tulisan subok dan ssangheui heui
This Graduating Paper is the result of a research about Korean traditional wedding dress, Hollyebok which was worn by the court family and the Yangban people, in the era of Joseon dynasty (1392-1910) in Korea. The method of research is conducted through library research, by using several books which contains information about Hollyebok. This study aims to observe the meanings of life which contains in the patterns and colors of the Hollyebok. The scope of the study is the translation of a Hollyebok which was worn by the royal family and the Yangban people. Shortly describes the function of every part of the clothing. Parts of the Hollyebok are: (1) Sokgot, (2) Noreun Baji, (3) Jogeori, (4) Hwarot and Wonsam, (5) Samogwande, (6) Daedae and Gakddi, (7) Boseon, (8) Mokhwa and Kkotsin, and (9) the Hollyebok’s accessories itself. This study uses the semiotic theory. Descriptive method is used to analyze the difference of patterns and colors in the Hollyebok’s accessories. Indigo, white, red, black and yellow (gold) are the primary colors of Hollyebok. The meaning of life which gained from the patterns and colors of Hollyebok is the implementation of prayers and hopes from the parents for the brides who wore them. Phoenix, dragon and butterfly are considered as the iconic Hollyebok patterns. While clouds, lotus, subok writing and ssangheui heui are considered as the symbolic patterns of Hollyebok.
Kata Kunci : makna, motif, warna, Hollyebok, pernikahan, semiotika