Laporkan Masalah

LUAS DAN INTENSITAS SERANGAN BENALU PADA TANAMAN JATI KELAS UMUR II DI PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR (Studi Kasus di RPH Banyubiru, BKPH Walikukun, KPH Ngawi)

HARSANTO MURSYID, Ir. Dwi T. Adriyanti, M.P

2014 | Tugas Akhir | D3 KEHUTANAN

Benalu merupakan tumbuhan epifit semi parasit yang bersifat merugikan bagi inang nya. Kehadiran benalu lambat laun meluas dan diduga menimbulkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tegakan. Serangan benalu juga terjadi di beberapa kawasan di RPH Banyubiru, BKPH Walikukun, KPH Ngawi, dan sampai saat ini belum ada tindak lanjut terhadap serangan benalu tersebut, meskipun secara umum telah diketahui bahwa benalu dapat menyebabkan pohon jati merana bahkan mati. Penelitian ini dilakukan dengan harapan data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai data dasar bagi pihak Perum Perhutani, untuk segera mencari solusi guna mengatasi permasalahan benalu tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luas dan intensitas serangan benalu pada tegakan jati kelas umur II. Penelitian ini dilakukan dengan membagi lokasi pengambilan data menjadi 3, yaitu Dekat Jalan (DJ), Dekat Pemukiman (DP), dan Dalam Hutan (DH). Masing-masing tempat diambil 3 ulangan, dengan ukuran petak ukur sebesar 20m x 20m. Variabel yang diambil berupa diameter pohon, tinggi, tinggi batang bebas cabang, keliling tajuk, jumlah benalu dalam skor dan penutupan benalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas serangan paling tinggi sebesar 30,91% dan luas serangan paling besar yaitu 78,57% adalah lokasi Dekat Jalan. Diduga karena lokasi pengamatan terletak di dekat petak kelas umur I, yang diolah masyarakat secara tumpangsari. Lokasi Dalam Hutan (DH) memiliki nilai sebesar 6,47% untuk intensitas serangan dan 28,91% untuk luas serangan; serta lokasi Dekat Pemukiman (DP) sebesar 6,33% untuk intensitas serangan dan luas serangan sebesar 33,33%.

-

Kata Kunci : Benalu, luas serangan, intensitas serangan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.