HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP ASUPAN ENERGI DAN OBESITAS PADA REMAJA SMP DI KOTA YOGYAKARTA

NURUL PUTRIE UTAMI, Martalena Br. Purba, MCN, Ph.D

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

dunia dan berdampak pada angka morbiditas penyakit degeneratif. Hal ini semakin buruk bila obesitas telah terjadi pada masa remaja sehingga perlu dilakukan pencegahan obesitas sejak dini dengan pengendalian faktor risiko obesitas. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tidur kurang merupakan salah satu faktor risiko dari overweight dan obesitas. Kekurangan tidur akan mengganggu regulasi hormonal dalam tubuh yang berdampak pada peningkatan nafsu makan sehingga terjadi peningkatan asupan energi yang dapat memicu timbulnya obesitas. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola tidur terhadap asupan energi dan obesitas pada remaja SMP Kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitan observasional dengan desain case-control (kasus-kontrol). Populasi sampel dalam penelitian ini adalah remaja SMP usia 11-15 tahun di empat SMP di Kota Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini yaitu 120 siswa, 60 siswa obesitas (kasus) dan 60 siswa nonobesitas (kontol), yang dipilih dengan metode proportionate random sampling. Data pola tidur berupa durasi dan kualitas tidur diperoleh dari kuisioner kebiasaan tidur dan PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index). Data asupan energi diperoleh dari Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah asupan energi yang bermakna pada kelompok tidur pada durasi <8,5 jam dan ≥8,5 jam (p≤0,05) dengan asupan energi yang lebih tinggi pada durasi tidur <8 jam, tetapi tidak ditemukan perbedaan asupan energi pada kualitas tidur yang berbeda (p>0,05). Hasil uji chi square tidak menunjukkan adanya hubungan antara kualitas tidur dan durasi tidur dengan asupan energi (p>0,05). Jumlah asupan energi pada kelompok kasus dan kontrol terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,01) dan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi berlebih dengan obesitas (p<0,01; OR =16,3). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan durasi tidur terhadap obesitas (p>0,05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa asupan energi memiliki kontribusi yang paling besar terhadap obesitas (p<0,01) yang dapat disebabkan oleh screen time yang berlebihan. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara durasi dan kualitas tidur terhadap asupan energi. Terdapat hubungan antara asupan energi terhadap obesitas. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara durasi dan kualitas tidur terhadap obesitas.

Background : Obesity has been increasing worldwide and causes some degenerative disease. It will get worse if obesity is occurred in adolescence, so it should be prevented by controlling risk factors for obesity. Some studies reveal that sleep is one of the risk factors being overweight and obesity. Lack of sleep changes the body's hormonal regulation that increases appetite resulting in increased of energy intake that can lead to obesity. Objective : To determine the relationship between sleep patterns with energy intake and obesity in junior high school adolescents. Method : This study is an observational research with case-control design. The population in this study were adolescents aged 11-15 years in four junior high schools at Yogyakarta City. 120 students, which are 60 obese students (cases) and 60 non-obese students (control), were chosen with proportionate random sampling method. Data such as sleep duration and sleep quality was obtained from questionnaires of sleep habits and PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Energy intake data obtained from Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Result : There is significant differences the amount of energy intake in the sleep duration <8,5 hours and ≥8,5 hours per day (p ≤ 0,05) with higher energy intake in the duration of sleep <8 hours, but there were no significant difference of energy intake in different sleep quality. The results of the chi square test showed no significant relationship between sleep quality or sleep duration with energy intake (p> 0,05). There were significant differences energy intake in the case and control groups (p<0,01) and there is a significant relationship between energy intake and obesity (p<0,01; OR=16,3). There’s no significant relationship between sleep duration and sleep quality with obesity (p> 0,05). Logistic regression showed that energy intake has the greatest contribution to obesity (p<0,01), which may be caused by excessive screen time. Conclusion : There is no significant relationship between sleep duration and sleep quality with the energy intake. There is a relationship of energy intake to obesity. There is no significant relationship between sleep duration and sleep quality with obesity.

Kata Kunci : Kualitas Tidur, Durasi Tidur, Asupan Energi, Obesitas