Laporkan Masalah

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN BANANA ISOTONIC DRINK DAN MINUMAN ISOTONIK GOLD STANDARD TERHADAP STATUS HIDRASI LANJUT USIA DENGAN MELIHAT PROFIL URIN PAGI HARI

LISANDRA MARIA GORETTI, dr. Probosuseno, Sp. PD (K-Ger)

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Peningkatan angka harapan hidup di Indonesia memberikan pengaruh terhadap jumlah populasi usia lanjut. Pada tahun 2010 jumlah lanjut usia di Kota Yogyakarta sebanyak 29 ribu jiwa atau 12.48% total populasi. Salah satu permasalahan kesehatan yang ditemukan pada lansia adalah dehidrasi. Peningkatan jumlah masalah hidrasi ini tentunya perlu diberikan perhatian khusus. Saat ini dipasaran telah banyak beredar beraneka minuman isotonis komersil yang bisa didapat dengan mudah dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Meskipun banyak minuman isotonis yang beredar, namun hanya sedikit sekali yang sesuai dengan standar. Penggalih selama 3 tahun melakukan pengembangan minuman isotonik yang berbahan dasar tepung pisang kepok kuning yang telah diuji mampu mengembalikan status hidrasi tubuh. Pengujian Banana Isotonic Drink telah dilakukan pada kelompok dewasa awal atau pada kelompok usia 18-20 tahun. Hasil penelitian terakhir menunjukkan bahwa Banana Isotonic Drink dapat memperbaiki hidrasi sebaik gold standar minuman isotonis. Untuk meningkatkan cakupan pemanfaatan produk Banana Isotonic Drink ini perlu dilakukan uji pemanfatan terhadap rehidrasi pada kelompok usia lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kesehatan untuk memperbaiki hidrasi tubuh pada lanjut usia. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian Banana Isotonic Drink dan Gold Standard terhadap rehidrasi dengan melihat profil urin tampung pagi hari. Metode: Penelitian menggunakan desain uji klinis eksperimental dengan menggunakan rancangan cross-over. Penelitian ini melibatkan 18 lanjut usia yang memenuhi kriteria. Setiap subjek diminta mengkonsumi 2 jenis cairan sebanyak 1 lt per hari selama 3 x 24 jam. Penilaian status hidrasi menggunakan indikator profil urin pagi hari. Perbedaan status hidrasi dianalisa menggunakan Independent T-test. Analisis ini menggunakan SPSS 17.0. Hasil: Warna urin, kejernihan urin, pH urin, dan berat jenis urin tidak berbeda signifikan antar kelompok perlakuan (P>0.05). Kesimpulan: Banana Isotonic Drink dan gold standard sama-sama memberi pengaruh terhadap profil urin meskipun tidak signifikan. Banana Isotonic Drink mampu merehidrasi tubuh lansia sebaik gold standard. Perlu dilakukan analisis mendalam pada variabel yang mungkin menjadi perancu seperti jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi selain produk intervensi. Selain itu, untuk pengembangan lanjutan perlu dilakukan perbaikan terhadap cita rasa dan organoleptik untuk meningkatkan kepuasan dan daya terima.

Background: The increase of life expectancy in Indonesia affects the number of elderly population. In 2010, the elderly in Yogyakarta numbers as many as 29 thousand people or 12.48% of the total population. One of elderly’s health problem which is the problem of hydration is also increasing. The increasing of hydration problem is need a specific attention to solve. Currently, there is a wide variety of commercial isotonic drinks circulating in the market which can be obtained with ease and can be consumed by anyone. Despite the vast numbers of circulating isotonic drinks, only a few were in accordance with the standard. Penggalih, for 3 years, developed a basic isotonic drink from yellow kepok banana flour that has been tested to be capable of restoring the body's hydration status. The Isotonic Banana Drink testing was done on a group of young adults aged 18-20 years. Results shows that Banana Isotonic Drink is as capable as gold standard isotonic drinks in restoring hydration. To increase the utility scope of the Banana isotonic drink, it is necessary to test the utilization of rehydration in the elderly. This study is expected to provide health benefits in terms of improving the body's hydration in older adults. Objective: To determine the effect of Banana Isotonic Drink and Gold Standard for rehydration by viewing pooled moring urine profile. Methods: The study uses an experimental design of clinical trials with a crossover design. The study involves 18 elderly people who has met the criteria. Each subject was asked to consume two types of fluids as much as 1 liter per day for 3 x 24 hours. Assessment of hydration status is done by using morning urine profile indicator. Differences in hydration status were analyzed using the Independent Ttest. This analysis was performed using SPSS 17.0. Results: urine color, urine clarity, urine pH, and urine specific gravity did not differ significantly between treatment groups (P> 0:05). Conclusion: Isotonic Drink Banana and the gold standard have equal influence towards urine profile though not significantly. This means Isotonic Drink Banana is able to rehydrate the elderly body as well as the gold standard. In-depth analysis is needed on variables that may act as confounders such as type of food and beverages consumed in addition to product intervention. Improvement us required on the flavor and organoleptic to improve satisfaction and acceptance as a future plan for commercial production.

Kata Kunci : Lansia, Minuman isotonic, pisang, hidrasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.