IDENTIFIKASI STATUS HIDRASI DENGAN PENGUKURAN PROFIL URIN DAN KONSUMSI MINUMAN PADA ATLET PENCAK SILAT DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

INNA RACHMAWATI, Dr. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes.

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang Penelitian : Prestasi pencak silat masih mengalami pasang surut. Pasang surutnya prestasi olahraga ini ditentukan oleh atlet itu sendiri, dan juga pelatih, manager, serta official. Oleh karena itu, perlu adanya kajian dan evaluasi agar prestasi pencak silat di Indonesia dapat ditingkatkan, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan salah satu perguruan tinggi di DIY yang atlet pencak silatnya sering lolos mewakili pertandingan daerah maupun nasional. Atlet pencak silat UNY inilah yang sering mengharumkan propinsi DIY diajang kejuaraan daerah maupun nasional, tetapi yang lolos masih sedikit. Prestasi atlet dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah performa yang kaitannya dengan pendekatan gizi. Unsur gizi penting salah satunya adalah air yang dapat mempengaruhi kelelahan dan performa atlet jika asupannya tidak mencukupi. Air masuk ke dalam tubuh, terutama yang berasal dari minuman. Jika minuman yang masuk tidak mencukupi, maka akan mempengaruhi status hidrasi seorang atlet. Tujuan Penelitian : Untuk mengidentifikasi status hidrasi pada atlet pencak silat Universitas Negeri Yogyakarta dengan pengukuran profil urin dan frekuensi konsumsi cairan. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dengan desain cross sectional. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh populasi atlet pencak silat UNY yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengukuran konsumsi minuman dengan food record selama 3 hari dan food frekuensi semi kuantitatif dan pengukuran urin dengan strip test. Hasil : Gambaran status hidrasi pada atlet pencak silat UNY ditunjukkan dengan persentase sebesar 85% pada subjek yang mengalami dehidrasi dengan pengukuran berat jenis urin dan 52,5% dengan pengukuran warna urin. Rata-rata jumlah cairan yang dikonsumsi dari minuman oleh atlet pencak silat UNY adalah 2051,20±603,83 ml. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah cairan dengan status hidrasi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis minuman dengan status hidrasi baik berdasarkan berat jenis urin maupun warna urin. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara jumlah cairan dari minuman yang dikonsumsi setiap hari dengan status hidrasi baik berdasarkan pengukuran berat jenis urin maupun warna urin. Tingkat konsumsi minuman pada atlet berbeda dengan orang biasa karena tingkat aktivitasnya yang lebih intensif sehingga diperlukan adanya pengaturan konsumsi minuman pada sebelum, selama dan setelah latihan.

Background: A martial arts accomplishments still have ups and downs. The ebb and flow of sporting achievement is determined by the athletes themselves, as well as coaches, managers, and official. Therefore, the need for assessment and evaluation to performance in Indonesia can be improved, particularly in the Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yogyakarta State University (UNY) is one of the colleges in the DIY which athletes qualify often represent regional and national matches. Athletes of martial arts from UNY is often scent DIY in regional and national championships, but the pass was still a little. Athlete's performance is influenced by several factors, one of which is performance related with nutritional approach. Essential nutritional elements one of which is water that can affect fatigue and performance of athletes if intake is not sufficient. Water enters the body, especially from drink. If the drinks are not sufficient, it will affect an athlete's hydration status. Aim: To identify the hydration status in athletes of martial arts, Yogyakarta State University with a profile measurement of urine and frequency of fluids consumption. Method: This research is a descriptive analytical approach to the observational cross-sectional design. Subject of this study is the entire population of martial arts athlete in UNY who met the inclusion criteria measurements drink consumption with food records for 3 days and semi-quantitative food frequency measurements and urine test strips. Result: Hydration status in athletes of martial arts in UNY indicated by a percentage of 85% in subjects with dehydrated urine specific gravity measurements and 52.5% in urine color measurement. The average amount of fluid consumed from beverages by martial arts athletes were 2051.20 ± 603.83 ml. There was no significant relationship between the amount of fluid hydration status. There was no significant relationship between the type of drink with good hydration status based on urine specific gravity and urine color. Conclusion: There was no relationship between the amount of fluid from beverages consumed each day with good hydration status by measurement of urine specific gravity and urine color. Drink consumption on different athletes with ordinary people because a more intensive level of activity that required the consumption of beverages in the settings before, during and after exercise.

Kata Kunci : hidrasi, berat jenis urin, warna urin, cairan, minuman