Laporkan Masalah

STATUS GIZI DAN HUBUNGANNYA DENGAN LAMA RAWAT INAP DAN INFEKSI PASCA OPERASI PASIEN LANSIA DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

YOSEPHIN ANANDATI PRANOTO, Susetyowati, DCN, M.Kes

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Sebesar 78,3% pasien di rumah sakit ditemukan mengalami malnutrisi. Kelompok pasien dengan prevalensi malnutrisi terbesar merupakan golongan pasien bedah (52,5%) dan pasien lansia (terbesar dibandingkan kelompok usia lainnya). Banyak penelitian terdahulu yang membuktikan malnutrisi pasien erat kaitannya terhadap lama rawat inap yang panjang dan komplikasi pasca operasi (salah satunya adalah infeksi). MNA dan GNRI merupakan dua metode pengukuran status gizi yang dapat digunakan untuk menilai status gizi pada pasien lansia yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui validitas GNRI terhadap MNA (gold standar) dan melihat hubungan antara status gizi pasien lansia di bangsal bedah dengan lama rawat inap dan infeksi pasca operasi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional analitik yang dilaksanakan di Bangsal Bedah Pasien Dewasa RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada bulan Maret-November 2012. Sebanyak 67 pasien memenuhi kriteria inklusi dan dinilai status gizinya menggunakan MNA dan GNRI kemudian diikuti dengan pencatatan tanggal keluar masa rawat inap dan kejadian infeksi pasca operasi. Uji validitasi dilakukan dengan menghitung nilai sensitivitas, spesifisitas dan MSS GNRI dan uji hubungan bivariat menggunakan chi square. Hasil Penelitian: Berdasarkan uji validitas diketahui nilai sensitivitas GNRI adalah sebesar 82,14% dan spesifisitas 63,64% (MSS 145,78%). Diketahui bahwa pasien dengan status gizi beresiko malnutrisi dengan pengukuran MNA mengalami masa lama rawat inap yang panjang sebesar 58,9% sedangkan dengan GNRI sebesar 54% pasien tergolong beresiko malnutrisi dan mengalami masa lama rawat inap panjang. Pada pasien dengan status gizi tidak beresiko malnutrisi dengan pengukuran MNA sebanyak 72,7% tidak mengalami infeksi pasca operasi dan degan GNRI sebesar 70,6% pasien tidak mengalami infeksi pasca operasi degan status gizi tidak beresiko malnutrisi. Hasil analisa chi square untuk melihat hubungan antara status gizi yang diukur dengan GNRI maupun MNA dengan lama rawat inap dan infeksi pasca operasi menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap dan infeksi pasca operasi pasien lansia di bangsal bedah baik dengan metode pengukuran GNRI maupun MNA.

Background: Hospital malnutrition still become main problem in health area. 78,3% patients found to be malnourished in hospital care. Group of patients with highest prevalence of malnutrition in surgical patients (52,5%) and geriatric patients (among other age-groups). Many research proved that nutritional status in patients significantly correlated with length of stay and post operative complications (including post operative infection). MNA and GNRI are methods that can be used for assessing nutritional status in geriatric patients. Objective: To validate GNRI as a nutritional assessment tool compare with MNA and to analyze the association between nutritional status of patients with length of stay and post operative complication. Method: This is an analytic cross sectional study that is held in Adult Surgery Department of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta along March-November 2012. 67 geriatric patients with surgical treatment are assessed their early nutritional status with MNA and GNRI. Followed by record of their date of admission and submission and also their incidence of post operative infection (taken from medical record data). Validity test is done by calculating sensitivity, specificity and MSS value of GNRI and bi-variate analyze with chi square. Results: Based on its validity test GNRI sensitivity is 82,14% and specificity 63,64% (MSS 145,78%). Patients with nutritional risk status with longer length of stay is 58,9% assessed with MNA and 54% with GNRI. Patients with no risk of malnutrition assessed with MNA and having no post operative infection is 72,7% and 70,6% while assessed with GNRI. Chi square analyze shows no association between nutritional status with length of stay and post operative infection in geriatric patients assessed with GNRI and MNA (p>0,05). Conclusion: There are no association between nutritional status with length of stay and post operative infection in geriatric patients assessed with GNRI and MNA.

Kata Kunci : malnutrisi, lansia, infeksi pasca operasi, lama rawat inap


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.