Laporkan Masalah

KONSUMSI SUGAR-SWEETENED BEVERAGES DAN KEJADIAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

NURMALA HANUM, dr. Emy Huriyati, M.Kes.

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Sugar-sweetened beverages (SSBs) atau minuman manis dalam kemasan merupakan salah satu jenis minuman yang disukai masyarakat, terutama remaja. Data mengenai frekuensi konsumsi SSBs pada remaja di Indonesia tidak diketahui, namun hal ini bisa dilihat melalui maraknya iklan di televisi yang menayangkan SSBs setiap harinya. Salah satu dampak dari mengkonsumsi SSBs secara berlebihan adalah kegemukan (overweight dan obesitas), yang kini merupakan salah satu masalah kesehatan global di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki angka status gizi lebih pada remaja usia 16-18 tahun (usia remaja SMA) yang paling tinggi di Indonesia. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi SSBs dengan kejadian status gizi lebih pada remaja SMA. Tujuan : Mengetahui hubungan antara konsumsi sugar-sweetened beverages dan kejadian status gizi lebih pada remaja SMA Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Cara mengambil sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas 10, 11 dan 12 SMA Muhammadiyah 1. Uji analisis data yang digunakan adalah chi-square test dan uji Mann-whitney Hasil: Rata-rata konsumsi SSBs responden adalah 687,5 ml/hari, rata-rata asupan kalori yang berasal dari SSBs adalah 270,5 kkal/hari dan rata-rata persen asupan kalori SSBs terhadap total kalori adalah 15,4%. Hubungan antara konsumsi SSBs dengan status gizi lebih memiliki nilai p 0,44 (p>0,05). Hubungan antara asupan kalori SSBs dengan status gizi lebih memiliki nilai p 0,206 (p>0,05). Hubungan antara persen asupan kalori SSBs terhadap total kalori dengan status gizi lebih memiliki nilai p 0,394 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi sugar-sweetened beverages dan kejadian status gizi lebih pada remaja SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Background: Sugar-sweetened beverages (SSBs) is one of the favorite drinks in society, especially in adolescents. The number of SSBs frequency in Indonesia is unknown. However, it can be known from SSBs advertisings in television. Over-consumption of SSBs can cause overweight and obesity, which is one of global health problems. Yogyakarta is the province which has the highest number of overweight and obesity in adolescents aged 16-18 years old. Therefore, the objective of this study is to examine the association between SSBs consumption and overweight and obesity in adolescents. Objective: To examine the association between sugar-sweetened beverages consumption and overweight and obesity in high school adolescents. Method: This is an observational study with cross-sectional method. Sampling was using proportionate stratified random sampling. The subjects are 10th, 11th, 12th grade students of SMA Muhammadiyah 1. Data was analyzed by using chi-square and Mann-whitney test. Result: The average of SSBs consumption within subjects is 687,5ml/day, the average of calorie intake from SSBs is 270,5 kkal/day, the average of SSBs calorie intake contribution to the total calorie intake is 15,4%. P value 0,44 (p>0,05) for the association between SSBs consumption and overweight and obesity. P value 0,206 (p>0,05) for the association between calorie intake from SSBs and overweight and obesity. P value 0,394 (p>0,05) for the association between SSBs calorie intake contribution to the total calorie intake and overweight and obesity.

Kata Kunci : Sugar-sweetened beverages, status gizi lebih, remaja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.