FAKTOR KECUKUPAN CAIRAN DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA DI PERUSAHAAN

SHOLEHAH DWI PUTRANTI, Prof.Dr.Adi Heru Sutomo,M.Sc.,DCN,DLSHTM

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Upaya peningkatan kualitas produktivitas pekerja Indonesia adalah meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Semakin cukup kuantitas dan kualitas fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin tinggi pula mutu kerja karyawannya.Sehingga, diperlukan adanya perhatian khusus terutama pada kecukupan konsumsi cairan pekerja di suatu perusahaan terhadap produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara kecukupan cairan terhadap kelelahan dan produktivitas kerja pekerja di perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan obervational dan desain cross sectional. Sebanyak 15 pekerja yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengukuran kecukupan cairan dengan cara mengisi kuesioner semi quantitative food frequency mengenai minuman yang dikonsumsi dalam seminggu terakhir. Kemudian reponden diobservasi kelelahan sebelum dan sesudah bekerja menggunakan kuesioner KAUPK2. Produktivitas kerja diukur dengan mempertimbangkan jumlah barang yang dihasilkan, jam kerja efektif, dan beban kerja. Pengambilan data kecukupan cairan, kelelahan kerja dan produktivitas kerja diambil selama satu minggu. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi. Setelah dilakukan analisis statistik, diketahui bahwa : (1) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan cairan terhadap kelelahan kerja; (2) tidak terdapat hubungan signifikan antara kelelahan kerja terhadap produktivitas kerja; serta (3) tidak terdapat hubungan signifikan antara kecukupan cairan pekerja terhadap produktivitas kerja. Dari hasil korelasi tersebut dapat dikatakan bahwa asupan cairan memberikan kontribusi sebesar 15,2% untuk mengubah produktivitas kerja.

The efforts to improve quality of the Indonesian worker productivity`s is improving the HSE. The more sufficient quantity and quality of work safety and health facilities, could make the higher quality work of employees. Thus, it required special attention especially on adequacy consumption of fluid toward productivity in a company. The aim of this research is to find out how the influence of sufficiency fluid and labour`s fatigue towork productivity. This research is approach to obervational research types; and cross sectional design. 15 labours who choosed by inclusion criteria is done measurement of the adequacy of fluid by filling out semi quantitative food frequency questionnaires about the beverages that was consumed in the past week. Then, the exhaustion of responden has observed before and after work using the KAUPK2questionnaire. Work productivity is measured by the amount of goods has produced, the effective working hours and workloads. Data retrieval fluid intake sufficiency, fatigue and productivity is taken for a week. Research results are analyzed using the correlation test. Having performed it through statistical analysis, the results are: (1) there is no significant relation exists between sufficiency a fluid to workfatigue; (2) there is no correlation between work-fatigue to work productivity; and (3) there was no significant relationship between the adequacy of fluid to work productivity. From the results of the correlation it can be said that fluid intake sufficiency contributed 15.2 % to work-productivity.

Kata Kunci : kecukupan cairan, kelelahan kerja, produktivitas kerja