PERAN MASYARAKAT SUKU TENGGER DALAM PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU DI RESORT RANUPANI, KABUPATEN LUMAJANG, JAWA TIMUR
RATNA MUTIARINI, Wahyu Tri Widayanti, S.Hut., M.P
2013 | Skripsi | MANAJEMEN HUTANKeberhasilan pengelolaan Taman Nasional yang lestari bergantung kepada bagaimana peran masyarakat suku Tengger Ranupani dalam pengelolaan Taman Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi masyarakat dengan kawasan sekitar, kearifan lokal yang dimiliki oleh suku Tengger, peran masyarakat suku Tengger Desa Ranupani dalam pengelolaan Taman Nasional, serta harapan pengelolaan terhadap Taman Nasional kedepan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan penulusuran dokumen dari instansi terkait. Teknik sampel yang digunakan adalah bola salju (snowball sampling). Analisis data menggunakan model interaktif menurut Miles and Huberman (2006). Proses analisis data terdiri atas reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, interaksi masyarakat yang terjadi berupa pemanfaatan kayu bakar sebagai bahan bakar, pemanfaatan rumput untuk pakan ternak, pemanfaatan air untuk mencuci dan pemberantasan hama penyakit tanaman pertanian, pemanfaatan vegetasi untuk keperluan upacara adat, serta berburu dan memancing sebagai hobi. Pengelolaan sumberdaya alam menurut adat suku Tengger tidak banyak terlihat dalam aktivitas masyarakat di Desa Ranupani. Kearifan lokal yang dimiliki meluntur akibat pengetahuan asing yang masuk ke desa tersebut. Peran masyarakat dalam pengelolaan Taman Nasional meliputi peran masyarakat dalam aktivitas perlindungan hutan, resotari ekosistem, serta pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam. Kedepannya masyarakat berharap dapat terlibat lebih banyak lagi dalam aktivitas pengelolaan taman nasional sehingga hubungan yang baik dapat timbul dan menghasilkan kawasan yang lestari yang dapat dinikmati oleh semua pihak.
The successful sustainability national park management depends on local community’s activity in maintaining the natural resources. This study was conducted to determine the community interaction that occur in the surrounding area, local wisdom, the Tengger’s role in utilizing resource in national parks area, and future expectations of national park management. This research used phenomenology method. Participative observation, indepth interviews, and document study were used in data collection. The sample method which was used to this research is snowball sampling. Data were analyzed with interactive model by Miles and Huberman (2006). Data analysis process consists of reduction, data display, and conclusion. Based on direct observations, the Tengger’s activities such as firewood exploitation for fuel, grass cutting for animal feed, water consumption for washing and eradication of pets of agricultural corps, the use of vegetation for ceremonial purposes, as well as hunting and fishing as a hobby. Local knowledge in managing natural resources by Tengger tribe could not evidently found at Ranupani village due to the disappearance of native as an impact of the foreign practice influence. The community’s roles in national park management include the forest protection, ecosystem restoration, and also the use of environmental services and natural tourism. In future, the community would be expected to be better in community involvement of Bromo Tengger Semeru National Park management.
Kata Kunci : kearifan lokal, peran masyarakat, suku Tengger, pengelolaan taman nasional