LINGKAR LEHER SEBAGAI PREDIKTOR KEGEMUKAN DAN OBESITAS PADA REMAJA SMP DI KOTA YOGYAKARTA
VERONICA SARAGIH, dr. Emy Huriyati, M.Kes
2013 | Skripsi | GIZI KESEHATANLatar Belakang : Tingginya prevalensi kegemukan dan obesitas pada remaja di beberapa negara semakin berkembang. Hal ini membutuhkan adanya tindakan pengendalian sejak dini melalui parameter skrining antropometri. Indeks bagian atas tubuh yang belum banyak dieksplorasi salah satunya adalah lingkar leher. Pengukuran lingkar leher berguna sebagai tambahan skrining yang valid dan praktis pada populasi yang besar. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian terhadap manfaat lingkar leher dalam menentukan kegemukan dan obesitas pada remaja. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat kemampuan lingkar leher sebagai prediktor kegemukan dan obesitas pada remaja di Kota Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitan ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan September – November 2012. Subyek dalam penelitian ini adalah 2378 remaja usia 10-17 tahun. Korelasi dan prediksi lingkar leher terhadap indeks massa tubuh per umur dalam standar devasi diuji dengan regresi linier sederhana menggunakan SPSS for windows versi 17.0. Hasil : Terdapat korelasi yang kuat antara lingkar leher dengan indeks massa tubuh per umur baik pada remaja laki-laki (r = 0,647, p=0,000) maupun perempuan (r =0,702, p=0,000). Persamaan prediksi lingkar leher dengan IMT/U (standar deviasi) pada laki-laki = -10.650 + 0.351*lingkar leher (cm) dan pada perempuan = -12.976 + 0.459*lingkar leher (cm). Kesimpulan : Lingkar leher memiliki korelasi yang kuat terhadap indeks massa tubuh pada usia remaja. Tingkat kemampuan lingkar leher melalui persamaan yang diperoleh dapat memprediksi kegemukan dan obesitas berdasarkan IMT/U sebesar 41,9% pada laki-laki dan 49,2% pada perempuan.
Background : Prevalence of overweight and obesity in adolescents have been progressed in more over the developing countries. It means requiring to handle the cases earlier with screening anthropometric parameters. Upper body obesity indices have not been widely explored. One of them is the neck circumference. Neck circumference measurement can be useful as an additional valid and practical screening on large populations. Therefore, this study is necessary to know the benefits of neck circumference as a predictor overweight and obesity in adolescents. Objective : To determine the ability of neck circumference as a predictor of overweight and obesity in adolescent of Yogyakarta. Methods : The research is an observational study with cross sectional design. Data collection was conducted in September until November 2012. The subjects in this study were 2378 adolescents aged 10-17 years. A simple linear regression with SPSS for Windows version 17 was used to know the correlation and prediction of neck circumference to body mass index for age in the standard deviasi. Results : There is a strong correlation between neck circumference with body mass index both in men (r = 0.647, p = 0.000) and women (r = 0.702, p = 0.000). Neck circumference equation to predict body mass index for age in deviasi standard for males is -10.650 + 0.351* neck circumference (cm), and equation to predict body mass index for age women is -12.976 + 0.459* neck circumference (cm). Conclusions : Neck circumference has a strong correlation with body mass index in adolescence. Level of capability neck circumference to predict body mass index for age by this equation for men 41.9% and women 49.2%.
Kata Kunci : Lingkar leher, Antropometri Obesitas, Remaja