Perubahan denah rumah tinggal di Kampung dalem Kotagede :: Tinjauan terhadap kronologi perubahan elemen arsitektur

ISWATI, Tri Yuni, Dr.Ir. Bondan Hermanislamet, MSc

2001 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kampung Dalem merupakan salah satu kampung yang terletak di Kotagede. Kampung ini berada dalam bekas tembok cepuri kraton Mataram. Bekas keraton h i sekarang padat dengan rumah penduduk padahal dahulunya angker dan sakral. Penduduk yang mendiami kawasan ini kebanyakan berasal clari kampung lain di Kotagede. Namun bila dilihat secara sekilas tampak perbedaan yang mencolok antara Kampung Dalem dengan kampung lain di Kotagede. Karena itu pertanyaan penelitian ini adalah apakah denah nunah tipe lengkap Kotagede digunakan sebagai acuan pada proses perkembangan denah rumah tinggal di Kampung Dalem Kotagede. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur yang dipertahankan dan yang berubah antara lain fungsi, nama, jumlah ruang, ketinggian lantai, material, regol (main entrance) dan seting bangunan. Cara yang digunakan untuk mengetahui kondisi masa lalu adalah dengan wawancara sedangkan untuk mengetahui kondisi saat ini dengan pengamatan, pengukuran langsung dan wawancara. Temuan dari penelitian ini adalah perubahan secara kronologis fungsi ruang yang selalu dipertahankan adalah: tidur, buang air, memasak, mandi. Sedangkan jenis ruang yang selalu dipertahankan adalah: sentong, dalem, kakus, sumur, emper atau pringgitan, kulah. Jenis ruang yang dipertahankan jika dibanding rumah tipe lengkap: dalem, sentong, kulah, sumur, emper. Fungsi ruang yang dipertahankan dibanding rumah tipe lengkap: tidur, ibadah atau sholat, memasak, mandi. PenjTimpangan terhadap seting rumah tipe lengkap Kotagede: tidak memiliki pagar bumi, tidak memiliki regol yang jelas, jalan rukunan tidak terpola (bentuk dan letaknya), tidak ada pendapa, kulah dan sumur di depan 6 4 , K6, K7). Elemen-elemen yang pada rumah tinggal umumnya merupakan fied element, pada penelitian ini ternyata merupakan semi-fuced element yaitu pada gebyog, rangka dan penutup atap, rangka (sakaguru dan balok) pendapa. Terjadi perubahan dari waktu ke waktu karena adanya perubahan sistem sosial, politik, masalah ekonomi, karena pewarisan, jumlah penghuni yang bertambah, perubahan lapangan kerja. Terjadi penyimpangan terhadap denah tipe lengkap karena daerah dengan tingkat sosial rendah, sehingga tidak membutuhkan privacy, tetapi sebaliknya membutuhkan sosialisasi tinggi maka rumah-nunahnya dibiarkan tanpa pagar. Tingkat ekonomi penduduk rendah karena mata pencahariannya serabutan (tidak tentu), sehingga r u m a h - d y a lebih sederhana bila dibanding nunah tipe lengkap. Selain itu status sosial yang rendah, lebih banyak masyarakat kebanyakan daripada yang bangsawan, sehingga rumah-nunL\ yang a& hanyalah rumah kampung biasa.

Kampung Dalem is one of the village located in Kotagede. Kampung Dalem is situated inside the former ‘cepuri ’ wall of Keraton Mataram. This former ‘keraton ’ (royal palace), once believed to be eerie and sacred, $nally change to be an area with dense inhabitant housing. Most of the inhabitant lived in this region come from the other village in Kotagede. At a glance, we can see that Kampirng Dalem is diferent with another village in Kotagede. For that reason, the research question is whether the layout of complete type house of Kotagede used as a reference in the development process of the house layout in Kampung Dalem, Kotagede . This research goal is to identi& the architectural elements of houses in Kampung Dalem which are sustained and changed; among of them are the function, name and number of rooms, level of floor, materials, regol (main entrance) and building setting; Some interviews were carried out to find out the past condition, while the present condition is obtained by direct observation, measuring, and interview. The findings of this research show that from time to time change the function alwqs being sustained are rooms for sleeping, cookrng and bathing; while the vpe of rooms being sustained are ‘senthong’, ‘dalem ’, toilet, well, ‘yringgitan ’ (porch), and ‘blah’ (small basin). Compared to the complete ype house of Kotagede, the houses in Kampung Dalem have no fences, unclear ‘regol ’ (entrance), public streets without either pattern of their form or location, inexistence of ‘pendapa’, well and basin located in front of the house (K4, K6, K7). Type of rooms sustained, compared to the complete type house, are ‘dalem ’, ‘senthong basin, well, and porch. Function of rooms sustained, compared to the complete type house, are for sleeping, praying, cmkrng and bathing. Elements that are fixed elements in common house, according to this research are considered to be semi-fixed elements. These elements are ‘gebyog roof frame and covering, and the frame of pendapa (‘sakuguru ’ and ‘balok 7. The changes from time to time occur as the results of social and political system change, economical problem, inheritance, the increase number of residence, and the change of source of income/work. Deviations from the layout of the former complete type house take place for several reasons. The low social class people, with no need of high privacy but a need of high socialization, let their houses without fences. People from low economy class, most of them with unstable workhhanging source of income, build simpler houses , compared to the complete type house. Finally, the existence of more people from low social status-more ordinary people than noble-mewhas made more ordina ry village houses to exist. The conclusion from these findings is that there has been a change in the way people of Kampung Dalem think about their houses, especially their standpoint upon the layout arrangement of their houses.

Kata Kunci : Rumah Tinggal Kotagede, Perubahan Denah