HUBUNGAN OBESITAS DENGAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT REMAJA PADA SISWA SMP DI KOTA YOGYAKARTA

ARINI GISKA SAFITRI, dr. Emy Huriyati M.Kes

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Prevalensi obesitas meningkat setiap tahunnya. Selain pada dewasa, obesitas juga banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja. Penderita obesitas beresiko untuk mengalami keterbatasan berjalan. Sendi dengan Range of Motion (ROM) terbatas memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami cedera. ROM sendi merupakan hasil pengukuran gerakan yang mungkin dilakukan oleh sendi tubuh. Obesitas dapat mengurangi nilai ROM sehingga membatasi berbagai gerakan sendi yang dapat mengakibatkan keterbatasan berjalan. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan obesitas dengan keterbatasan ROM sendi lutut dan mengetahui korelasi nilai IMT dengan nilai ROM sendi lutut pada remaja siswa SMP di Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crossectional. Subjek penelitian ini sebanyak 128 orang yang merupakan siswa dari empat SMP yang dianggap telah mewakili sebagian besar wilayah Kota Yogyakarta. Data berat badan, tinggi badan, dan nilai ROM sendi lutut diperoleh dengan pengukuran secara langsung. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Chi-square dan uji Spearman dengan software SPSS. Hasil Penelitian : Dari 10 sampel obesitas, 80% mengalami keterbatasan ROM sendi lutut pada salah satu kakinya. Dari 56 sampel obesitas, 96,4% mengalami keterbatasan ROM sendi lutut pada kedua kakinya. Uji statistik untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan keterbatasan ROM sendi lutut pada salah satu kaki adalah 0,000 (p < 0.05). Hubungan antara obesitas dengan keterbatasan ROM sendi lutut pada kedua kaki adalah 0,000 (p < 0.05). Terdapat korelasi negatif antara nilai IMT dengan nilai ROM pada sendi lutut, baik pada sendi lutut kanan (Nilai = 0,944) maupun sendi lutut kiri (Nilai = 0,951). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara obesitas dengan keterbatasan ROM sendi lutut pada remaja siswa SMP di Yogyakarta. Nilai IMT berkorelasi negatif dengan nilai ROM sendi lutut. Semakin tinggi nilai IMT, maka akan semakin kecil nilai ROM sendi lutut.

Background : The prevalence of obesity is increasing every year. Besides to adults, obesity is also commonly found in children and adolescents. Obese people are at greater risk for experiencing limitations walking. Joints with Range of Motion (ROM) is limited are more likely to experience injury. Joint ROM is the result of the measurement may be carried out by the movement of the joints of the body. Obesity can reduce the value of the ROM so that limits the range of movement of the joints that may result in limited runs. Aim : To identify the relationship of obesity with the limitations of the knee joint ROM and the correlation with BMI values with knee joint ROM values in adolescent junior high school students in Yogyakarta. Method : This study was an observational study with cross-sectional design. Data weight, height, and knee joint ROM values obtained by direct measurement. The statistical test used is the Chi-square test and Spearman's test with SPSS software. Result : From 10 samples of obesity, 80% samples had knee joint ROM limitation on one leg. Sample of 56 obese, 96.4% had knee joint ROM limitation on both legs. Statistical tests to determine the relationship between obesity and knee joint ROM limitation on one foot is 0.000 (p <0:05). Relationship between obesity and knee joint ROM limitation on both feet is 0.000 (p <0.05). There is a negative correlation between BMI values with the value of the ROM of the knee joint, both on the right knee joint (ρ = 0.944) and the left knee joint (ρ = 0.951). Conclusion: There is a relationship between obesity and knee joint ROM limitation in adolescent junior high school students in Yogyakarta. BMI values were negatively correlated with the value of the knee joint ROM. The higher the BMI value, the smaller the value of the knee joint ROM.

Kata Kunci : Obesitas, Range of motion, sendi lutut, keterbatasan berjalan