PENGARUH KONSELING PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN TERHADAP JUMLAH ASUPAN CAIRAN DAN JENIS ASUPAN CAIRAN PADA TENAGA PENDIDIK DI SMA N 8 DAN SMA N 9 YOGYAKARTA

SEPTIANI EKANINGRUM, dr. Bambang Djarwoto, Sp.PD-KGH

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar belakang : Dehidrasi dapat menimbulkan penurunan konsentrasi dan kesulitan memenuhi tugas. Salah satu penyebab terjadinya dehidrasi adalah pengetahuan yang kurang. Pengetahuan yang kurang dapat ditangani dengan cara pemberian informasi melalui konseling yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan. Setelah terjadi perubahan pengetahuan diharapkan terjadi perubahan sikap sehingga dapat tercipta perilaku baru. Tenaga pendidik berperan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dan pengabdian masyarakat. Sehingga konseling pemenuhan kebutuhan cairan tepat sasaran. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling pemenuhan kebutuhan cairan terhadap jumlah asupan cairan dan jenis asupan cairan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian tahap kedua dari penelitian “Pengaruh Konseling Pemenuhan Kebutuhan Cairan Terhadap Status Hidrasi dan Gangguan Fungsi Ginjal Pada Tenaga Pendidik di Kota Yogyakarta”. Penelitian tahap dua ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan desain control group with pretest and post-test. Jumlah sampel per kelompok sebesar 12 orang yang berusia 21-59 tahun dan telah menjadi responden dalam penelitian “Hubungan Status Hidrasi dan Gangguan Fungsi Ginjal Pada Tenaga Pendidik di Kota Yogyakarta”. Tenaga pendidik di SMA N 8 ditunjuk sebagai kelompok perlakuan. Sedangkan Tenaga pendidik SMA N 9 berperan sebagai kelompok kontrol. Pengetahuan diukur menggunakan kuisioner pengetahuan. Sedangkan jumlah dan jenis asupan cairan dicatat menggunakan formulir 3-days fluid diary. Jenis minuman dikelompokkan menjadi 10 jenis, yaitu air putih, teh tawar, teh manis, susu, sirup, kopi, jus buah, minuman instan, dan minuman lain. Hasil : Perubahan jumlah asupan pada kelompok kontrol (p = 0,516) dan kelompok perlakuan (p = 0,415) saat sebelum dan sesudah konseling tidak ada beda yang signifikan. Perubahan asupan air putih, teh tawar, teh manis, susu, sirup, kopi, jus buah, minuman instan, dan minuman lain antara kedua kelompok saat sebelum dan sesudah penelitian tidak ada beda signifikan (p>0.05) Kesimpulan : Konseling pemenuhan kebutuhan cairan tidak mempengaruhi jumlah asupan dan jenis asupan cairan.

Introduction :Dehydration can lead to decreased concentration and difficulty of satisfy the task. One cause of dehydration is lack of knowledge. Lack of knowledge can be handled by providing information through counseling that aims to transform knowledge. After a change of knowledge expected a change in attitudes so as to create new behaviors. Educators play a role in implementing the learning in school and community service. So that the fluid fulfillment counseling is well target. Objective :This study aimed to determine the effect of fluid fulfillment counseling on the amount of fluid intake and type of fluid intake. Method :This study is the second phase of the study \"The Effect of Fluid Fulfillment Counseling To Hydration Status and Impaired Renal Function In Teachers at Yogyakarta\". Quasi experimental of control group design with pretest and post-test was used as design in this study. Number of samples per group of 12 people aged 21-59 years who have become respondents in the study “The Correlation of Hydration Status and Impaired Renal Function In Teachers at Yogyakarta”. Teaching staff in SMA N 8 designated as the treatment group. Teaching staff whereas SMA N 9 served as the control group. Knowledge was measured using a questionnaire. The total number of intake and type of fluid intake recorded using a 3-days fluid diary form.Type of fluid intake were grouped into 10 types, that is plain water, unsweetened tea, sweetened tea, milk, syrup, coffee, fruit juices, instant drinks, and other beverages. Result :Changes in the amount of intake in the control group (p =0.516) and the treatment group (p =0.415) before and after counseling have no significant difference. There was no significant difference at change in the intake of plain water, unsweetened tea, sweetened tea, milk, syrup, coffee, fruit juices, instant drinks, and other beverages between the two groups before and after the study (P> 0.05). Conclusion :The fulfillment fluids counseling does not affecting the amount and type of fluid intake.

Kata Kunci : konseling, jumlah asupan cairan, jenis asupan cairan, air putih