Laporkan Masalah

Pemberian terapi modifikasi pada malaria vivax

RASTRA, dr. Soesanto T., MCom H.,MSc.,PhD.,DLSHTM

2001 | Tesis | S2 Kedokteran Klinis

Pemberian obat malaria di Indonesia mengacu pada pedoman pengobatan malaria yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Efek samping sering dijumpai pada pengobatan malaria v i v a dengan klorokuin yang memakai pedoman pengobatan yang dikeluarkan oleh Departernen Kesehatan RI, berdasarkan data dari Dinkes Kulonprogo, DI Yogyakarta. Tujuan studi untuk mengetahui hasil guna pemberian dosis terbagi klorokuin dibandingkan dengan pemberian dosis klorokuin menurut pedoman Departemen Kesehatan RI dalam pengobatan malaria vivax. Disain studi penelitian double blind randomised controlled trial, subyek penelitian dibagi dua secara random, kemudian diberikan pengobatan dengan kedua jenis terapi selama 3 hari. Pada hari ke tiga dan ke tujuh diambil sampel darah ulang secara berturut -turut untuk melihat bersihan parasit dan kekambuhan.Hasi1 kesembuhan ditentukan oleh negatif parasit pada darah tepi. Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang menderita malaria viva yang datang ke Balai Pengobatan (BP) Puskesmas Girimulyo 11, Kulonprogo selama waktu penguiiipulan data. Chi Square digunakan untuk menguji proporsi angka kesembuhan dan efek sarnping kedua tata laksana pengobatan. Hasil uji proporsi ini dinyatakan secara berbeda bermakna apabila nilai p kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan angka kesembuhan dan efek samping yang berbeda tidak bermakna antara kedua jenis terapi (p>0.05). Masih diperlukan penelitian di suatu daerah non endemis malaria untuk melihat perbedaan kedua jenis terapi terhadap efek samping

Malaria in Indonesia treated by protocol treatment from Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Lingkungan Pemukiman Indonesia Department of Health. Some cases suffer from side effect due to vivax malaria treatment using chloroquine has been reported, based on data from Dinkes Kulonprogo, DI Yogyakarta. The aim of this study is to find out the effectiviteness of the devided dose of chloroquine compared to the standard treatment on vivax malaria. It is designed as double-blinded randomized clinical trial, where the subject is devided by random, then the two kind of treatment were given for three days. In third and seventh day other blood sample were taken, to measure parasite clearence and relaps respectively. Research population are all of patient diagnosed as malaria vivax in Girimulyo I1 Health Center clinic, Kulonprogo as long as period of collecting data. Chi Square is used to test proportion of cure rate and side effect from both of treatment. The proportion of both cure rate and side effect are difined statistically difference if p value is less than 0,05. It is found that both effectiveness of treatment and side effect are .not significantly difference (p>0,05).T herefore, it is recommended another study in a non-endemic malaria area to find out the influence of treatment to the side effect

Kata Kunci : Epidemiologi Malaria Vivax, Pedoman Pengobatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.