PENGARUH RASIO PARAFIN DAN BEESWAX TERHADAP KEGETASAN BASEPLATE WAX

NADIA DWI WIDYA PUTRI, Drg. Dyah Irnawati, M.S.

2013 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Baseplate wax merupakan malam pola yang digunakan untuk membuat bentuk lengkung awal pada pembuatan gigi tiruan. Komposisi baseplate wax terdiri dari parafin, beeswax, carnauba wax, resin alami atau sintetik, mikrokristalin atau wax sintetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio parafin dan beeswax terhadap kegetasan baseplate wax. Bahan penelitian ini adalah parafin wax (Pertamina, Balikpapan), beeswax (SEA, Yogyakarta), carnauba wax (Bratachem, Yogyakarta), dan damar (Kalimantan Tengah). Sampel dibuat lembaran (76,2x6,35x1,5 mm) dengan jumlah n=5 dari 5 komposisi baseplate wax dengan rasio parafin : beeswax (persen berat) 70 : 20 (K I), 72 : 17,5 (K II), 75 : 15 (K III), 77,5 : 12,5 (K IV), 80 : 10 (K V). Sampel direndam dalam waterbath dengan suhu 37○C selama 10 menit, kemudian dilakukan uji kegetasan dengan metode pembengkokan dingin. Sampel dibengkokkan melingkari mandrel hingga 180○ dalam waktu 10 detik, kemudian diukur besar sudut pembengkokan spesimen sebelum retak menggunakan busur derajat. Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney (α=0,05). Rerata sudut pembengkokan baseplate wax komposisi I hingga V secara berturut-turut adalah 46,00± 6,90○, 36,50± 3,43○, 27,00± 6,39○, 26,40± 4,47○, 18,10±5,21○. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa rasio komposisi parafin dan beeswax berpengaruh signifikan terhadap kegetasan baseplate wax (p<0,05). Hasil Mann-Whitney menunjukkan perbedaan bermakna antar seluruh komposisi baseplate wax pada perbandingan parafin dan beeswax yang berbeda, kecuali pada kelompok komposisi III terhadap komposisi IV. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh rasio parafin dengan beeswax terhadap kegetasan baseplate wax. Rasio parafin terhadap beeswax yang tinggi akan menghasilkan baseplate wax dengan tingkat kegetasan yang besar.

Baseplate wax is used to establish the initial arch form in the construction of complete dentures. The main components of baseplate wax are paraffin, beeswax, carnauba wax, natural or synthetic resin, microcrystalin or synthetic wax. The purpose of this study was to investigate the effects of composition ratio of paraffin and beeswax on baseplate wax brittleness. Paraffin (Pertamina, Balikpapan), beeswax (SEA, Yogyakarta), carnauba wax (Bratachem, Yogyakarta) and damar (Kalimantan Tengah) are used in this study. Specimen sheets (76,2x 6,35x1,5 mm) were made of 5 different baseplate wax compositions comprising of weight ratio percentage between paraffin and beeswax of 70 : 20 (K I), 72 : 17,5 (K II), 75 : 15 (K III), 77,5 : 12,5 (K IV), 80 : 10 (K V) (n=5). Samples were immersed in the waterbath at a temperature of 37○C for ten minutes and then the brittleness was tested with cold bending method. The samples were bent manually through 180○ in 10 seconds round a stainless steel mandrell. The angle through which the waxes were bent before cracking occured were recorded. The data were analyzed statistically by the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests (α=0,05). The mean percentage of bending angle of baseplate wax composition I to V were 46,00± 6,90○, 36,50± 3,43○, 27,00± 6,39○, 26,40± 4,47○, 18,10±5,21○ respectively. The Kruskal-Wallis test showed that ratio of paraffin and beeswax significantly influenced the brittleness of baseplate wax (p<0,05). The Mann-Whitney test showed significant results between all compositions, except group III and group IV showed no significant difference. The conclusion of this study is the ratio of paraffin and beeswax influenced the baseplate wax brittleness. Baseplate wax with higher paraffin to beeswax ratio had a higher brittleness rate.

Kata Kunci : baseplate wax, komposisi, kegetasan