PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE PLUS TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESTORASI SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI RESIN

ANNISA NABILA, drg. Tunjung Nugrahaeni, M.Kes., Sp.KG.

2013 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Tooth mousse plus merupakan agen desensitivitas dan remineralisasi gigi baru yang cukup banyak digunakan. Salah satu kandungan dalam tooth mousse plus adalah asam fosfat 75 %. Asam fosfat, diketahui mampu mengakibatkan penguraian matriks garam dan erosi partikel kaca fluoroaluminosilikat dalam restorasi jenis semen ionomer kaca modifikasi resin (SIK-MR). Hal ini kemudian mengakibatkan kekasaran permukaan restorasi yang berefek pada pertumbuhan bakteri dan properti fisik material. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi tooth mousse plus terhadap kekasaran permukaan SIK-MR dibandingkan dengan yang tidak diberikan aplikasi tooth mousse plus. Dua belas spesimen yang terbuat dari SIK-MR berbentuk silinder dengan diameter 5 mm dan tebal 2 mm dibagi menjadi dua kelompok dan direndam dalam saliva buatan selama 24 jam. Setelah 24 jam, kelompok A diberikan aplikasi tooth mousse plus sebanyak 0,1 mL selama 3 menit dan direndam kembali dalam saliva buatan. Kelompok B, sebagai kelompok kontrol, tidak diberikan perlakuan dan hanya direndam dalam saliva buatan. Perlakuan diulang setiap 24 jam selama 7 hari, dan selanjutnya diukur kekasaran permukaan dengan menggunakan Surface Roughness Measuring Instrument. Hasil pengukuran dilakukan uji kemaknaan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara dua kelompok penelitian terdapat perbedaan kekasaran permukaan yang signifikan (p<0,05), dengan nilai 2,4967 μm untuk kelompok A dan 0,1833 μm untuk kelompok B. Kesimpulan penelitian ini adalah aplikasi tooth mousse plus berpengaruh meningkatkan kekasaran permukaan restorasi jenis SIK-MR.

Tooth mousse plus is one of widely used tooth desensitivity and remineralization agent. A compound of tooth mousse plus is phophoric acid 75 %. Phopshoric acid, is known to be able cause the degradation of polysalt matrix and erosion of fluoroaluminosilicate-glass particle in resin-modified glass ionomer cement (RM-GIC) restoration. Therefore, an increase of restoration’s surface roughness may occur, hence it will affect bacterial growth and physical properties of restoration. The aim of this study was to evaluate the effect of tooth mousse plus application on surface roughness RM-GIC compared with RM-GIC which did not get tooth mousse plus application. Twelve cylinder spesimens of RM-GIC were made with 5 mm diameter and 2 mm thick in dimension, afterwards were devided into two groups and immersed in artificial saliva for 24 hours. After 24 hours, group A were given 0,1 mL tooth plus application for 3 minutes and then immersed into artificial saliva. Group B, as control group, were did not receive any application and only immersed in artificial saliva. This study was repeated every 24 hours for 7 days, then the surface roughness of all subjects were measured by Surface Roughness Measuring Instrument. Results of the measurements were analyzed with independent t-test. This study showed that there were statistically significant differences of surface roughness value between two groups (p<0,05), with 2,4967 μm for group A and 0,1833 μm for group B . The conclusion for this study was tooth mousse plus application increased surface roughness of RM-GIC’s restoration.

Kata Kunci : tooth mousse plus, SIK-MR, kekasaran permukaan