KASUS ANTRAKS TAHUN 2010-2012 DI BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA
DESTI PUSPA ANDIKARINI, Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D., APVet.
2013 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANAntraks adalah penyakit bakterial, yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, menyerang ruminansia dan babi, ditandai dengan kematian mendadak. Bakteri Bacillus anthracis, yaitu sejenis basil berbentuk batang dengan ujung siku–siku bersifat gram positif. Secara in vitro basil membentuk rantai, tetapi secara in vivo berbentuk tunggal atau berpasangan. Hewan yang menderita antraks dilarang dibedah bangkainya agar tidak membuka peluang bagi organisme untuk membentuk spora. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia terutama dinegara tropis. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 08–12 April 2013. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta mengenai kasus penyakit antraks tahun 2010–2012 dengan cara menyalin dari buku Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta : Peta Penyakit Hewan se Jawa dan Madura 2010 dan mencetak data langsung dari bank data Laboratorium Epidemiologi BBVet Wates Yogyakarta tahun 2010–2012. Kasus antraks sendiri selama tahun 2010–2012 yang paling banyak terjadi adalah tahun 2011 sebanyak 26 kasus positif dengan persentase 4,28%. Pada tahun 2010 5 kasus positif dari 248 kejadian dengan persentase 0,91%, tahun 2012 hanya 3 kasus positif dari 579 kejadian dengan persentase 0,52%. Semua kasus positif terjadi di Provinsi Jawa Tengah, untuk tahun 2010 Kabupaten Sragen paling banyak kasus sebanyak tiga kasus, Kabupaten Karanganyar sebanyak dua kasus, dan Kabupaten Boyolali nol kasus. Pada tahun 2011 kabupaten Sragen paling banyak kasus dengan 17 kasus, Kabupaten Karanganyar nol kasus, dan Kabupaten Boyolali sembilan kasus. Tahun 2012 hanya Kabupaten Boyolali tiga kasus sedangkan kabupaten Sragen dan Karanganyar nol kasus.
Anthrax is a bacterial disease, caused by Bacillus anthracis, attacking ruminants and pigs, characterized by sudden death. Bacterium Bacillus anthracis, which is a type of rod-shaped bacilli with right-angled ends are gram positive. By In Vitro, bacilli forming a chain but, by In Vivo, single or paired-shaped bacilli. Animals suffering from anthrax, prohibited dissected carcass to avoid the chances of an organism to form spores. The disease is spread all over the world, especially in tropical countries. Job Training Activities (PKL) at Central Veterinary (BBVet) Wates, Yogyakarta, held for 5 days start on June 8 to April 12, 2013. Retrieval and data collection conducted at the Central Veterinary (BBVet) Wates,Yogyakarta about the anthrax cases in 2010-2012 by copying from books at Central Veterinary (BBVet) Wates, Yogyakarta by title: Animal Disease Maps from Java and Madura 2010 and print data directly from bank Epidemiology Laboratory Data BBVet Yogyakarta Wates 2010-2012. Anthrax cases during the years 2010-2012 the most common in 2011, 26 positive cases with a percentage of 4.28%. In 2010, 5 positive cases of 248 events with a percentage of 0.91%, and in 2012 only 3 positive cases out of 579 events with a percentage of 0.52%. All positive cases occurred in Central Java, in 2010, Sragen rank with most cases as many as three cases, Karanganyar two cases, and Boyolali zero cases. On In 2011, Sragen most many cases with 17 cases, Karanganyar zero cases, and Boyolali nine cases. In 2012 only Boyolali three cases of whereas regencies Sragen and Karanganyar zero cases.
Kata Kunci : Kasus Antraks, Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta