ANALISIS EROSI DAN TEKNIK KONSERVASI LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) WAERUHU KOTA AMBON

HERFIEN SAMALEHU, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto

2013 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Meningkatnya kebutuhan akan lahan telah menjadi pemicu terjadinya konversi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waeruhu yang tidak terkendali dan tanpa mempertimbangkan fungsi kawasan yang dimanfaatkan atau kemampuan daya dukung lahan yang berfungsi sebagai daerah resapan air pada bagian hulu. Disamping itu, sedimentasi yang terjadi di Teluk Baguala telah menyebabkan pendangkalan teluk Baguala yang mengancam terganggunya keseimbangan ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis besarnya erosi yang terjadi di DAS Waeruhu sebagai tindakan konservasi lahan menggunakan metode USLE dan Metode MUSLE, oleh Snyder 1981. Metode penelitian yang dilakukan meliputi studi pustaka, pengumpulan data, serta pengolahan data dan analisis yang meliputi perhitungan laju erosi dengan menggunakan Metode USLE dan Metode MUSLE, Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE), nilai Sediment Delivery Ratio (SDR), arahan penggunaan lahan, serta upaya pengendalian erosi dan Teknik Konservasi Lahan. Hasil penelitian menunjukan erosi yang terjadi di DAS Waeruhu pada kondisi eksisting berdasarkan Metode USLE adalah 124.773,65 ton/tahun atau sebesar 114,98 ton/ha/tahun sedangkan berdasarkan metode MUSLE adalah 142.201,23 ton/tahun atau sebesar 131,04 ton/ha/tahun. Penyumbang erosi terbesar di DAS Waeruhu berdasarkan Metode USLE dan MUSLE yaitu pada penggunaan lahan Tegalan sebesar 36.911,47 – 46.501,53 ton/tahun. Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di DAS Waeruhu digolongkan dalam bahaya erosi kelas III (sedang) yang ekuivalen dengan kehilangan ketebalan tanah sebesar 6,39 – 7,28 mm/tahun. Setelah dilakukan upaya konservasi lahan, jumlah erosi yang terjadi di DAS Waeruhu mengalami penurunan dengan laju erosi berdasarkan metode USLE menjadi 30.727,39 ton/tahun atau sebesar 28,31 ton/ha/tahun sedangkan laju erosi berdasarkan Metode MUSLE berkurang menjadi 60.116,83 ton/tahun atau sebesar 55,40 ton/ha/tahun. Upaya konservasi dan pengendalian erosi dilakukan secara vegetatif, perubahan teras, memperbanyak penutupan tajuk pada tanaman serta melakukan upaya pengaturan tanaman sehingga tingkat kerapatan vegetasi menjadi lebih baik.

Increased demand for land has become a trigger of land conversion in the Waeruhu watershed uncontrolled and without considering the area function is utilized or the carrying capacity of land that serves as a water catchment area in the upper reaches. In addition, the sedimentation in the Gulf has led to silting of the Baguala bay who threaten disruption of the balance in the marine ecosystem. This study aims to calculate and analyze the amount of erosion that occurs in the Waeruhu watershed as soil conservation measures using USLE and MUSLE Methods by Snyder, 1981. The method of research includes literature review, data collection, data processing and analysis, including the calculation of the rate of erosion using USLE and MUSLE Methods, Erosion hazard level classification (TBE), the value of Sediment Delivery Ratio (SDR), the direction of land use, as well as erosion control measures and land conservation technique. The results showed erosion in the Waeruhu watershed existing condition based on USLE method is 124,773.65 tons / year or equivalent to 114.98 tons / ha / year, while based method musle is 142,201.23 tons / year or equivalent to 131.04 tons / ha / year. The largest contributor to erosion in the Waeruhu watershed was the land use of Cultivated land with the total of erosion is 36,911.47 to 46,501.53 tons/year. Erosion hazard classification in Waeruhu watershed is classified into erosion of class III (moderate) which is equivalent to the loss of soil thickness of 6.39 – 7.28 mm/year. After the land conservation efforts, the amount of erosion that occurs in the watershed has decreased at a rate Waeruhu erosion by USLE Method to 30,727.39 tons/year or 28.31 tons/ha/year, while the rate of erosion based on MUSLE method reduced to 60,116.83 tons/year or equivalent to 55.40 tons/ha/year. Conservation and erosion control is conducted as vegetative, changes in terrace, reproducing canopy closure in plants and crop setting efforts with the result that the vegetation density levels will be the better afterwards.

Kata Kunci : Erosi, Sediment Delivery Ratio (SDR), Metode USLE, Metode MUSLE, DAS Waeruhu