Laporkan Masalah

PERUBAHAN KUALITAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) SELAMA PENYIMPANAN DALAM TANAH DENGAN VARIASI KETEBALAN TUMPUKAN

SUGENG HARIANTO, Hanim Zuhrotul Amanah STP, M.P.

2013 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Ubi jalar (Ipomoea batatas) memiliki potensi dan prospek yang besar untuk dikembangkan bagi industri pengolahan pangan. Ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang mudah mengalami kerusakan apabila di simpan dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga perlu dilakukan rekayasa pasca panen. Penelitian ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan ubi jalar dengan cara penyimpanan termodifikasi dalam tanah. Perubahan yang dijadikan parameter adalah susut bobot, kadar air, kekerasan, kandungan kimia dan fisik dari ubi jalar. Penelitian ini dilakukan dengan menyimpan ubi di dalam lubang tanah yang memiliki panjang 40 cm, lebar 40 cm dan kedalaman 50 cm dengan variasi ketebalan 2, 3 dan 4 tumpukan. Alas plastik berlubang sebagai dasar tempat penyimpan setelah itu diberikan pasir kering, ubi jalar, jerami kering, dan ditutup dengan tanah begitu seterusnya sesuai dengan penyimpanan yang di inginkan. Dalam peneltian ubi jalar juga disimpan dalam karung serta dihamparkan di atas lantai dengan keduanya disimpan di udara lingkungan. Parameter diamati secara periodik dengan interval waktu 3 hari. Perubahan komposisi bahan sebelum dan sesudah penyimpanan dievaluasi untuk menentukan keberhasilan proses penyimpanan. Hasil penelitian menunjukan laju penurunan susut bobot (ks) terkecil 0.0907/hari, kadar air (ka) terkecil 0.032/hari, dan tingkat kekerasan (kk)terkecil 0.0101/hari yang keseluruhannya terdapat pada 4 tumpukan ubi jalar. Penyimpanan ubi jalar secara konvensional dan dalam karung memiliki kerusakan lebih besar dari penyimpanan ubi jalar termodifikasi dalam tanah pada akhir penyimpanan, namun memiliki prosentase kerusakan yang kecil pada jangka waktu penyimpanan 15 hari .Secara keseluruhan metode penyimpanan termodifikasi dalam tanah mampu menyimpan ubi jalar minimal 4 minggu dengan penyimpanan terbaik terdapat pada perlakuan 4 tumpukan ubi jalar.

Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) has great potential and prospects for development for the food processing industry. Sweet potato is an agricultural commodity is susceptible to damage when stored in a longer period of time so it needs to be done post-harvest engineering. This study aims to extend the shelf life of sweet potatoes modified by storage in the soil. Change parameter is used as weight loss, moisture content, hardness, chemical and physical content of . The research was conducted by storing potatoes in the ground hole has a length of 40 cm, width 40 cm and depth of 50 cm with a thickness variation of 2, 3, and 4 stack. Alas perforated plastic as the base after it was given a place to store dry sand, sweet potatoes, hay, and covered with soil and so on according to the desired storage. In the course of a study of sweet potato are also stored in sacks and laid on the floor with both stored in ambient air. Parameters observed periodically at intervals of 3 days. Changes in the composition of the material before and after storage were evaluated to determine the success of the storage process. The results showed the rate of weight loss decreased (ks) 0.0907/day smallest, water content (ka) 0.032/day smallest, and the level of violence (kk) 0.0101/day smallest of which are contained in 4 stacks of sweet potato. Conventional sweet potato storage in sacks and have greater damage than modified sweet potato storage in the soil at the end of storage, but has a small percentage of damage on a storage period of 15 days. Overall the modified method of storage in the soil is capable of storing sweet potatoes at least 4 weeks with the best storage found in 4 piles treatment yams.

Kata Kunci : ubi jalar, penyimpanan, susut bobot, kekerasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.