KAJIAN PERFORMANSI ATAP BANGUNAN MENGGUNAKAN LUMUT (Sphagnum sp.) SEBAGAI GREENING MATERIAL

ESTI RUMANINGSIH, Ir. Agustinus Suryandono, M.App.Sc

2013 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Greening material merupakan produk menggunakan tumbuhan dengan media tanah atau nontanah pada area yang tidak termanfaatkan. Greening material berupa atap dengan menggunakan lumut Sphagnum sp. atau dikenal sebagai atap bangunan ramah lingkungan harus memiliki performansi yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pengujian dan menentukan prioritas faktor serta kombinasi faktor optimal pada performansi atap bangunan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi penggunaan modul atap dalam confined space. Metode yang digunakan adalah metode Taguchi untuk menentukan kombinasi faktor optimal pada multiple performance characteristics. Faktor kontrol berupa ketebalan media atau busa (A) dan densitas lumut (B). Sedangkan, faktor noise yang dimasukkan dalam percobaan (outer array) adalah intensitas cahaya (C) dan curah hujan (D). Respon untuk menilai performansi atap bangunan ramah lingkungan adalah kadar air, runoff depth, retention depth, retention percentage, time to start of runoff, dan hasil fotosintesis. Dari hasil analisis, diketahui bahwa kadar air, runoff depth, retention depth, serta retention percentage semakin menurun. Nilai time to start of runoff bervariasi antara 45,75 – 88,50 detik. Nilai serapan CO2 antara 86,05 – 508,75 μmol CO2 mol-1, laju fotosintesis antara 108,08 – 403,00 μmol CO2 m-2s-1, dan laju transpirasi antara 11,85 - 15,18 H2O m-2s-1. Skala prioritas faktor yang perlu diperhatikan pada desain atap bangunan ramah lingkungan dari yang terpenting adalah B dan A. Kombinasi faktor terbaik untuk menjaga performansi hidrologis atap bangunan ramah lingkungan adalah A (2 cm) dan B (0,5 gram/cm2).

Greening material is a plant grown in a panel which is utilized for narrow space of a building such as rooftop. Rooftop greening material using moss (Sphagnum sp.) or known as environmental friendly rooftop must have high performance. The aims of this research were to test, prioritize, and optimize the factors that could maintain performance of environmental friendly rooftop. This research simulated performance of environmental friendly rooftop in a confined space. Taguchi method with multiple performance characteristics was used in the experiment. Control factors during green roof simulation were thickness of medium or sponge (A) and density of moss (B). Besides that, noise factors that included on this simulation (on the outer array) were light intensity (C) and rainfall (D). Quality responses that used to analyze the performance were water content, runoff depth, retention depth, retention percentage, time to start of runoff, and photosynthesis analysis. The result showed that its water content, runoff depth, retention depth, and retention percentage were decreased. Time to start of runoff was 45,75 – 88,50 seconds, intercellular CO2 concentration was 86,05 – 508,75 μmol CO2 mol-1, the rate of photosynthesis was 108,08 – 403,00 μmol CO2 m-2s-1, and transpiration rate was 11,85 - 15,18 H2O m-2s-1. Priority scale of factors that could maintain performance of environmental friendly rooftop were B and A. The result of multiple performance characteristics gave a conclusion that factor A (2 cm) and B (0,5 gram/cm2) were the best design to optimize the hydrological and photosynthesis performance.

Kata Kunci : Atap Bangunan Ramah Lingkungan, Performansi, Metode Taguchi