KAJIAN HIDRAULIS BANGUNAN PELUAP BENDUNGAN (STUDI KASUS : MODEL BENDUNGAN BENER)

YEUMA M. C. I., Prof. Dr. Ir. Bambang Yulistyanto

2013 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Pembuatan Waduk Bener merupakan sebuah rencana awal yang akan difungsikan untuk keperluan irigasi, penyediaan air baku, dan pembangkit listrik tenaga air. Waduk Bener ini berada di Sungai Bogowonto yang memasuki wilayah administrasi Kabupaten Purworejo. Sebagai bangunan yang dibangun dengan biaya sangat tinggi, maka bendungan harus memenuhi volume kebutuhan yang direncanakan, aman, serta bangunan pelimpah (spillway) harus dapat melewatkan debit banjir rencana. Guna menunjang pekerjaan Bendungan Bener, maka dilakukan pemodelan. Pemodelan ini dilakukan di Laboratorium Hidraulika Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada dengan skala 1 :100. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisis dan pengukuran pada saluran pelimpah sehingga mendapatkan gambaran mengenai keamanan hidraulik bendungan tersebut. Simulasi model ini dilakukan pada banjir beberapa kala ulang dari debit dua tahunan sampai debit banjir maksimum (QPMF) sehingga memiliki gambaran yang jelas mengenai perilaku hidraulik pada bangunan pelimpah. Dari hasil pengujian didapat bahwa kapasitas pada bangunan pelimpah masih dalam batas aman, tetapi hasil analisis dengan pengukuran ketinggian air pada model jauh berbeda terutama pada saluran peluncur. Hal itu disebabkan oleh tidak meratanya aliran yang melewati saluran transisi akibat membeloknya aliran oleh saluran transisi sehingga menimbulkan aliran menyilang (cross flow). Secara keseluruhan, simulasi model ini masih butuh dievaluasi untuk menyelidiki fenomena – fenomena hidraulika yang terjadi.

Bener Reservoir construction is an initial plan that will function for the purposes of irrigation, electric power, etc. The hydroelectric power is in the Bogowonto River. Since the buildings are constructed with very high costs, the dam must meet the necessary design volume, safety, and the spillway should be able to pass over the flood discharge plan. To support the work of Bener Dams, modeling is then conducted. This modeling was done in the Hydraulics Laboratory of Civil and Environmental Engineering, Gadjah Mada University with a scale of 1: 100. This study aimed to compare the results of the analysis and experiment of the spillway in order to get the illustration of the hydraulic safety of the dam. The model simulations performed at several time in periodic flood of two annual discharges to the maximum flood discharge (QPMF), so that the exact illustration of the hydraulic behavior of the spillway structure can be discovered. Based on the result, it was known that the spillway capacity of the building is still within the safety limits, but there are some differences between the results of the analysis and the measurement of the water level in the existing models, especially in the discharge channel . It is because of the unevenness of the water flow that pass through the transition channel which caused by the bending water flow by the transition channel and ultimately causing the cross flow. Overall, the simulation model is still needed for further evaluation to investigate the hydraulic phenomenons that occured.

Kata Kunci : Simulasi, Model Fisik, Bangunan Pelimpah, dan Spillway