PERBEDAAN SENSITIVITAS Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus intermedius, DAN Staphylococcus hyicus TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK

LUDFY NUR JANNAH KALIKHY, Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si.

2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Mastitis adalah suatu keradangan yang terjadi pada kelenjar mamae. Salah satu penyebabnya adalah infeksi bakteri. Tingkat kejadian mastitis saat ini semakin tinggi seiring dengan meningkatnya konsumsi susu masyarakat Indonesia. Pengobatan mastitis dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Ada beberapa antibiotik yang masih sensitif sampai sekarang, namun ada beberapa bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas bakteri yang diisolasi dari susu kambing Peranakan Ettawah (PE) di Peternakan Sahabat Alam Sejati, Kalasan, Sleman, Yogyakarta terhadap antibiotik. Sebanyak 18 isolat bakteri yang terdiri dari 9 S. aureus, 6 S. epidermidis, 4 S. hyicus, dan 9 S. intermedius diisolasi dari susu kambing Peranakan Ettawah (PE) di Peternakan Sahabat Alam Sejati, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik dilakukan dengan metode disk diffusion standar Kirby-Bauer. Biakan cair bakteri dalam kaldu BHI diusapkan dengan swab steril pada Mueller Hinton Agar (MHA) kemudian diletakkan disk antibiotik yang terdiri dari ampisilin, klorampenikol, eritromisin, gentamisin, dan metisilin lalu diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC. Zona inhibisi yang terbentuk diukur dan dibandingkan dengan tabel standar Kirby-Bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Staphylococcus aureus sensitif terhadap klorampenikol dan gentamisin, intermediet terhadap eritromisin dan metisilin, resisten terhadap ampisilin. Staphylococcus epidermidis sensitif terhadap klorampenikol, eritromisin, gentamisin, dan resisten terhadap ampisilin. Staphylococcus intermedius sensitif terhadap gentamisin, intermediet terhadap eritromisin, resisten terhadap ampisilin. Staphylococcus hyicus sensitif terhadap klorampenikol dan gentamisin, intermediet terhadap eritromisin, resisten terhadap ampisilin.

Mastitis is an inflammation of the mammary gland. One of possible cause is a bacterial infection. The extent of mastitis case increases because of the enhancement of milk consumption in Indonesia. Mastitis medication is done using antibiotics. There are several antibiotics that are still sensitive. However, there are some bacteria that are resistant to certain antibiotics. This study aimed to determine the sensitivity of bacteria isolated from goat's milk of Peranakan Ettawah (PE) towards antibiotics, in Sahabat Alam Sejati, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. There are 18 isolate bacterial consisting of 9 S. aureus, 6 S. epidermidis, 4 S. hyicus, and 9 S. Intermedius isolated from goat milk of Peranakan Ettawah (PE) in Sahabat Alam Sejati, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Bacteria sensitivity to antibiotics test is conducted using a standard Kirby-Bauer disk diffusion. The liquid breeding of bacteria in BHI broth is swabbed using sterile swab on Mueller Hinton Agar (MHA) then put the antibiotics disk consisting of ampicillin, chloramphenicol, erythromycin, gentamicin, methicillin, and finally, incubated them for 24 hours at 37°C. The inhibition zones formed are measured and compared using Kirby- Bauer standard table. The result of this research showed that Staphylococcus aureus are sensitive to chloramphenicol and gentamicin, intermediate to erythromycin and methicillin, and resistant to ampicillin. Staphylococcus epidermidis are sensitive to chloramphenicol, erythromycin, gentacimin, and resistant to ampicillin. Staphylococcus intermedius are sensitive to gentamicin, intermediate to erythromycin, and resistant to ampicillin. Staphylococcus hyicus are sensitive to chloramphenicol and gentamicin, intermediate to erythromycin, and resistant to ampicillin.

Kata Kunci : Staphylococcus sp., mastitis, sensitivitas antibiotik, antibiotik