Laporkan Masalah

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS – BALAI PENGEMBANGAN BIBIT PAKAN TERNAK DAN DIAGNOSTIK KEHEWANAN (UPTD – BPBPTDK) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

JOKO TRIANTO, drh. M. Untoro, MS.

2013 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN

Pola manajemen atau pengelolaan terhadap pakan ternak sapi perah memiliki pengaruh besar terhadap kualitas dan kuantitas produksi susu sapi perah. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk mengetahui manajemen pemberian pakan secara global terhadap sapi perah di Unit Pelaksana Teknis Dinas – Balai Pengembangan Bibit, Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD – BPBPTDK) Daerah Istimewa Yogyakarta. Di mulai sejak masa pedet, masa dara, masa bunting atau kering dan masa laktasi. Hal yang diamati meliputi bahan pakan, cara pemberian pakan, dan analisis pemberian pakan pada sapi perah. Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui manajemen pakan pada sapi perah adalah dengan cara mengikuti praktik secara langsung, melakukan pengumpulan data melalui wawancara kepada pegawai peternakan setempat, dan observasi langsung terhadap bahan pakan yang diberikan. Hasil pengamatan menunjukan bahwa jenis pakan yang diberikan adalah hijauan dan konsentrat. Konsentrat diberikan dua kali sehari sebelum pemerahan yaitu pukul 05.00 WIB dan pukul 12.00 WIB. Hijauan diberikan setelah pemerahan yaitu pukul 09.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Jumlah pemberian bervariasi tergantung umur dan kondisi ternak. Pedet lepas sapih diberikan konsentrat sebanyak 1 – 1,5 kg/ekor/hari dan hijauan 1 kg (dilatih) kemudian ditingkatkan. Konsentrat untuk sapi dara sejumlah 4 kg/ekor/hari dan rata-rata hijauan 20 kg/ekor/hari. Sedangkan untuk sapi laktasi dan sapi kering atau bunting memiliki takaran konsentrat 6 kg/ekor/hari dan rata-rata hijauan 30 kg/ekor/hari. Berdasarkan analisa kandungan ransum pakan yang digunakan terhadap kebutuhan pokok dan produksi sapi perah masih belum tercukupi untuk sapi perah di UPTD-BPBPTDK secara keseluruhan. Adapun kandungan Protein Kasar (PK), Kalsium (Ca) dan energi TDN dalam ransum tiap umur dan berat badan sapi belum cukup memenuhi kebutuhan standarnya. Berdasarkan data yang diketahui, dapat disimpulkan bahwa manajemen pakan pada sapi perah di Unit Pelaksana Teknis Dinas – Balai Pengembangan Bibit, Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD – BPBPTDK) sudah cukup baik.

Patterns of management or management of dairy cattle feed have major influence on the quantity of milk production of dairy cows. The purpose of this fieldwork (PKL) is to know the feeding management of dairy cows actually in UPTD-BPBPTDK Special Region of Yogyakarta, it was started from the calf period, virgin period, pregnant period or dry cow and lactation period. This observation include feedstuffs, feeding method and analysis of feeding for dairy cows. The method of data collection that determine feed management in dairy cows is by following practice directly, collecting data by interview with local farm employees and observation of feed material directly. The result of observation is founding that type of feed is forage crops and concentrates. Concentrate was given twice a day before milking at 5 a.m and at 12 p.m. Forage crops were given after milking at 9 a.m and 2 p.m. A number of delivery feed are varies depend on age and condition of livestock. Calf off the cow was given as much as 1-1,5 kg of concentrates per cow per day and forage crops 1 kg (trained) and then can be improved. Concentrates for virgin cow is 4 kg per cow per day and average of forages crops is 20 kg per cow per day. Then, for lactating cows and dry cows or pregnant cow have concentrate doses is 6 kg per cow per day and average of forage crops is 30 kg per cow per day. Based on analysis of the content of feed ration that was used for dairy cows and production of dairy cows is still not adequate for overall dairy cows in UPTD-BPBPTDK. The content of crude protein (PK), calcium (Ca) and TDN’s energy in ration of each cow’s age and weight has not been enough to get standard requirements. Based on the data, it can be concluded that management of feed for dairy cows in Office Technical Unit=Development Center of Seed, Feed and Veterinary Diagnostics (UPTD-BPBPTDK) Special Region of Yogyakarta is good enough.

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.