Laporkan Masalah

KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA: KAMPANYE ANTI FEDERASI MALAYSIA DI INDONESIA 1963-1966

MUHAMAD MUCHLIS, Julianto Ibrahim S.S., M.Hum.

2013 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana konfrontasi terhadap Malaysia dipahami secara umum oleh masyarakat Indonesia. Dalam penelitian sebelumnya penekanan pada pemahaman masyarakat luas di Indonesia mengenai kebijakan politik luar negeri ini belum banyak dibahas. Dengan pertimbangan tersebut penelitian ini mengungkapkan beberapa hal mengenai latar belakang konfrontasi, dukungan rakyat Indonesia terhadap konfrontasi, kampanye anti-Malaysia di berbagai kota, dan bentu-bentuk dukungan rakyat lainnya. Dengan mengkaji sumber sejarah terutama surat kabar, majalah, dan foto periode 1963-1966, penelitian ini menunjukan bahwa muncul berbagai macam aktivitas rakyat yang ditujukan untuk mendukung penentangan terhadap Malaysia. Aksi-aksi tersebut diekspresikan sejumlah kelompok politik dan organisasi rakyat non-politik dengan didasarkan kepada pemahaman bahwa Malaysia merupakan bentuk dari neo-kolonialisme Inggris. Selain dukungan pernyataan politik, bentuk dukungan riel ditunjukan dengan demonstrasi di jalan-jalan. Puncak konfrontasi terhadap Malaysia terjadi ketika pemerinatahan Sukarno melakukan penggalangan barisan sukarelawan yang dikirimkan ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Semenanjung Melayu dan Kalimantan Utara.

This study aims to the general understanding of Indonesian about the confrontation of Indonesia againts Malaysia in 1963-1966. By doing this research seeks to understand the Indonesian perception on this particular foreign policy and contributes to this existing liteature in this topic. The study reveals things about the background of confrontation, the support from Indonesian people toward the confrontation, the anti-Malaysia campaign in many cities, and other support. Reviewing various sources such as newspaper, magazine, and photo from period 1963-1966, this study shows that there had been a lot of people’s activited that related to the opposing action againts Malayasia in that time, expressed by political groups and non-political organization. The confrontation was directed to the formation of federated Malaysia, which was perceived as a new British colonialism project. In addition to political statements the real form of support expressed through demonstrations in the streets. The confrontation policy againts Malaysia peacked when the Sukarno’s regime sent the civilian militia volunteers to the borders of Malaysia and Indonesia in the Malay Pennisula and North Borneo.

Kata Kunci : politik luar negeri, konfrontasi, neo-kolonialisme Inggris, kampanye anti-Malaysia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.