HUBUNGAN KUALITAS SUSU DENGAN MASTITIS SUBKLINIS BERDASARKAN CALIFORNIA MASTITIS TEST DAN UJI IPB-1 PADA KOPERASI SUSU WARGA MULYA
RICO RIZKI AJI, drh. Heru Susetya M.P., Ph.D.
2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWANMastitis merupakan penyakit yang sering terjadi pada sapi perah dan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternakan sapi perah di seluruh dunia. Beberapa data mengenai prevalensi kejadian mastitis di Indonesia di Sukabumi, Bandung sebesar 63%, Sukabumi, Bandung, Bogor 75,2%, Pasuruan, Jawa Timur 67%, Pasuruan, Jawa Timur 38,30, Baturaden, Jawa Tengah 55,8% , Boyolali, Jawa Tengah 62,5% dan Daerah Istimewa Yogyakarta 36,90%.Sebanyak 80 ekor sapi dari 30 peternak diambil sebagai sampel penelitian. Sampel diambil dari peternakan di Koperasi Susu Warga Mulya yang terbagi di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Tempel. Sampel diperiksa secara langsung pada paddle menggunakan California Mastitis Test (CMT) dan uji IPB-1 kemudian hasil dibandingkan dengan hasil pemeriksaaan kualitas susu. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan chi-square untuk mengukur kesesuaian antara penurunan kualitas susu dengan kejadian mastitis. Hasil penelitian menunjukkan 43 sampel susu sapi bereaksi positif dengan CMT dan uji IPB-1 (prevalensi 53,75%). Berdasarkan penelitian didapatkan sampel positif dengan uji IPB-1 lebih banyak dibandingkan CMT, sehingga uji IPB-1 memiliki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan dengan CMT. Hasil uji kualitas susu menunjukkan hasil 15% baik, 43,75% lebih dari cukup, 41,25% cukup. Setelah dilakukan perhitungan chi-square, didapatkan hasil adanya asosiasi antara uji mastitis dengan penurunan kualitas susu.
Mastitis is a common disease in dairy cows and caused huge economic losses to the dairy farm across the globe. Some data regarding the prevalence of mastitis in Indonesia in Sukabumi, Bandung by 63%, Sukabumi, Bandung, Bogor 75.2%, Pasuruan, East Java 67%, Pasuruan, East Java 38.30, Baturaden, Central Java 55.8%, Boyolali, Central Java, 62.5% and Yogyakarta Special Region 36.90%. A total of 80 samples from 30 farmers were taken as the study sample. Samples were taken from the farm in Warga Mulya Dairy Cooperative which divided in 4 districts. District of Pakem, Turi, Ngemplak, and Tempel. Samples were examined directly on the paddle using California Mastitis Test (CMT) and IPB-1 test then results compared with the results of the examination of milk quality. The data obtained was analyzed using chi-square to measure the suitability of a decrease in the incidence of mastitis milk quality. The results showed 43 milk samples reacted positively with CMT and IPB-1 tes (prevalence 53.75%). Based on the study, positive result showed by IPB-1 test is more than CMT, it means that IPB-1 test has higher sensitivity than CMT. Milk quality test results showed 15% good results, 43.75% more than enough, enough 41.25%. After calculation of chi-square showed association between mastitis test and reduced in milk quality.
Kata Kunci : Sapi perah, mastitis, Koperasi Susu Warga Mulya, Prevalensi, Kualitas susu, CMT, IPB-1