DAN FAKTOR RISIKO PREVALENSI KOKSIDIOSIS PADA PEDET DI KABUPATEN MAGELANG
HANANTA SETYA NUGRAHA, Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, SU.,M.Sc.
2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWANKoksidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa Eimeria sp. Koksidiosis pada sapi umumnya terjadi sebagai penyakit subklinis mengakibatkan terjadinya penurunan bobot berat badan karena gangguan pencernaan, penurunan daya tahan tubuh, dan kadang berakhir dengan kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko koksidiosis pada pedet di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode tahapan ganda, rambang sederhana, dan kluster. Sebanyak 133 sampel dari 89 peternak diambil sebagai sampel penelitian. Sampel diambil dari pedet berumur kurang dari satu tahun secara per-rektal atau sesaat setelah defekasi. Sampel yang diperoleh diperiksa menggunakan metode pengapungan sentrifugal. Data lapangan didapat dari kuisioner yang diisi berdasarkan wawancara dengan peternak dan pengamatan langsung terhadap kondisi kandang dan ternak. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui adanya asosiasi dan odds ratio (OR) untuk mengukur kekuatan asosiasi. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi koksidiosis sebesar 45,9%. Faktor tipe pedet (P=0,002;OR=3,4), tipe kandang (P=0,018;OR=0,4), pembuangan feses (P=0,037;OR=2,1), dan lantai kandang (P=0,002;OR=3,1) mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian koksidiosis pada pedet. Faktor umur, jenis kelamin, pemberian kolostrum, konsistensi feses, kondisi kandang, intensitas matahari, dan cara pemeliharaan merupakan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian koksidiosis di Kabupaten Magelang.
Coccidiosis is a disease which caused the protozoa Eimeria sp. Coccidia in cattle generally occurs as a subclinical disease resulting in weight loss weight due to digestive disorders, lower body resistance, and sometimes lead to death. The research’s purpose was to determine the prevalence and risk factors of coccidiosis in calves at Magelang regency, Central Java. The samples obtained by multiple stage, simple random and cluster sample. A total of 133 samples from 89 farmers were taken as the study sample. Samples were taken from calves aged less than one year on a per-rectal or shortly after defecation. Obtained samples were examined using centrifugal flotation method. Field data obtained from the questionnaires were filled based on interviews with farmers and direct observation of stall conditions and livestock. The data were analyzed using Chi-square to determine the association and odds ratio (OR) to measure the strength of the association. The result of study showed that the prevalence of coccidiosis at amount of 45.9%. Calf type factor (P=0,002;OR=3,4), type of enclosure (P=0,018;OR=0,4), stool disposal (P=0,037;OR=2,1), and the stall floor (P=0,002;OR=3,1) had meaningful the asosiasion to the case of coccidiosis in calf. Factors of age, sex, giving colostrum, stool consistency, stall conditions, intensity of the sun, and maintenance ias a factor that is not associated with the incidence of coccidiosis in Magelang regency.
Kata Kunci : pedet, Eimeria, Kabupaten Magelang, prevalensi