Laporkan Masalah

PERKEMBANGAN TOKO MAINAN ANIME DAN TOKUSATSU JEPANG DI YOGYAKARTA

HERU WIDIATMOKO, Dr. Tatang Hariri, MA.

2013 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Skripsi ini menjelaskan tentang keberadaan toko mainan figur tokoh-tokoh anime dan tokusatsu di Yogyakarta. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan bagaimana toko-toko yang menjual mainan dari tokoh-tokoh yang muncul dalam anime dan tokusatsu eksis di Yogyakarta dari tahun 2007 hingga tahun 2012. Di dalam skripsi ini peneliti menjelaskan upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan toko-toko tersebut sehingga tetap eksis sepanjang waktu tersebut. Lebih dari itu, skripsi ini juga menjelaskan faktor-faktor pendukung toko-toko yang menjual mainan figur tokoh-tokoh anime dan tokusatsu tetap eksis hingga tahun 2012. Untuk menganalisis upaya dan faktor pendukung eksistensi toko mainan figur tersebut, peneliti menggunakan model the unit act yang diperkenalkan oleh Talcott Parsons. Hal ini berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh seseorang dipengaruhi oleh motivasi dari orang tersebut dan faktor-faktor luar yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu. Melalui teori tersebut, penulis dapat menyimpulkan, pertama, toko-toko tersebut memiliki motif lain selain motif ekonomi yang mendorong pemiliknya mempertahankan toko-toko tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan ditemukannya fakta bahwa toko-toko tersebut tetap dipertahankan bukan karena menguntungkan secara ekonomi, akan tetapi karena kecintaan pemilik toko terhadap anime dan tokusatsu. Kedua, upaya-upaya pemilik toko untuk mempertahankan tokonya didukung oleh faktor-faktor lain seperti teknologi informasi dan budaya Jepang lain yang populer di Indonesia

This graduation paper presents the existence of shops which sell anime and tokusatsu character figure toys in Yogyakarta. The aim of this graduation paper writing is to explain the efforts made by the shops’ owners in maintaining the existence of the shops in Yogyakarta from 2007 to 2012. In this paper, the researcher also presents some factors that support the shops’ existence until 2012. The researcher uses Talcott Parsons model called ‘the unit act’ to analyze the efforts and the factors that support the shops’ existence. It is a model that says when someone is doing something; it is not only the motivations that make something possible to be done but also the means and infrastructure available there. Using Parsons model, the researcher draws some conclusions; first, the shops’ owners have more than economics motive which strongly encourage them in maintaining the shops. The shops’ owners maintain their toy shops not only because of the good income they make from the shops but also because they love anime and tokusatsu characters a lot. Secondly, the shop owners’ efforts are supported by other factors like information technology and some other influencing Japanese cultures in Indonesia.

Kata Kunci : Toko mainan figur tokoh, anime dan tokusatsu, the unit act


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.