Laporkan Masalah

SEJARAH DAN PEMBUATAN LILIN IMLEK DI KAMPUNG MELAYU, TELUK NAGA, TANGERANG BANTEN

WIDYASIH RATNAN DARU, Eritrina Putri Ekantari, S.Hum.,M.A.

2013 | Tugas Akhir | D3 BAHASA MANDARIN

Masyarakat Tionghoa adalah masyarakat yang masih percaya dengan tradisi yang diturunkan nenek moyang. Kepercayaan itu membuat masyarakat Tionghoa kuat dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi adat istiadat. Berbagai kebudayaan dan tradisi masyarakat Tionghoa sangat mempengaruhi perkembangan zaman. Meskipun zaman mengalami perubahan dan berkembang, salah satu kebudayaan yang masih bertahan hingga saat ini adalah lilin. Lilin sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lilin banyak sekali kegunaannya seperti untuk penerangan, hiasan dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, lilin mulai diproduksi masal di pabrik-pabrik. Lilin juga digunakan untuk ibadah masyarakat Tionghoa. Lilin merupakan benda sederhana yang memiliki kegunaan yang sangat banyak dan sangat membantu kehidupan masyarakat, baik masyarakat Tionghoa maupun masyarakat pribumi. Saat ini di Indonesia masih ada yang bertahan sebagai pengrajin lilin. Salah satu tempat pembuat lilin di Indonesia yang masih bertahan terdapat di Kampung Melayu, Gupo, Teluk Naga, Tangerang. Tempat yang di beri nama Sumber Karya Hidup itu di dirikan oleh Can Yau Seng ( Ko Aseng ). Ko Aseng optimis bahwa usahanya membuat lilin akan terus berjalan selama masyarakat Tionghoa masih membutuhkan alat komunikasi dengan Tuhannya.

Chinese society is a society that still believe in tradition-derived progenitors. That belief makes a strong Chinese community in preserving the culture and traditions of the customs. Various Chinese community culture and tradition strongly influenced the development of the times. Despite the changing times and growing, a culture that still persists to this day is the candle. The candle is very beneficial to human life. Its a lot like a candle for illumination, decoration and so on. Over time, the candle began to mass produced in factories. Candles are also used for the worship of Chinese society. Candles are simple objects that have usability very much and really help people's lives, both Chinese and indigenous communities. Currently in Indonesia still persists as a craftsman. A candle maker in Indonesia remains in Kampung Melayu, Gupo, Teluk Naga, Tangerang. Place in name the Source Of life in the pitch by Can Yau Seng (Ko Aseng). Ko Aseng optimistic that his efforts to make the candle will continue to run as long as the Chinese people still requires a means of communication with his God.

Kata Kunci : Lilin, Imlek, Tionghoa, Bisnis, Tangerang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.