STUDI INTERKONEKSI SUMUR INJEKSI TERHADAP SUMUR PRODUKSI DENGAN METODE ISOTOP ALAM (2 H DAN 18 O) DI LAPANGAN MINYAK TALANG JIMAR, PT. PERTAMINA EPREGION SUMATERA, FIELD PRABUMULIH

RIZKY PADUTAMA, Ir. Agus Budhie Wijatna, M.Si.

2013 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR

Telah dilakukan penelitian mengenai studi interkoneksi sumur injeksi terhadap sumur produksi dengan metode isotop alam (2H dan 18O) di lapangan minyak Talang Jimar, PT. Pertamina EP Region Sumatera, Field Prabumulih. Tujuan penelitian ini, pertama, untuk mengetahui interkoneksi sumur injeksi dan sumur produksi. Kedua, untuk mengetahui adakah percampuran air sumur injeksi dengan sumur injeksi yang lain dalam sumur produksi. Ketiga, untuk mengetahui besar fraksi isotop air injeksi dan air tanah di dalam air sumur produksi. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di sumur injeksi, sumur produksi dan sumur air tanah dangkal untuk dianalisis komposisi isotop deuterium (2H) dan oksigen-18 (18O) menggunakan liquid water stable isotope analyzer LGR. Jika hasil kandungan 2H dan 18O air sumur produksi hampir sama dengan air injeksi dan nilainya cukup jauh terhadap air tanah maka bisa disimpulkan bahwa air sumur produksi tersebut berasal dari air injeksi. Hasil analisis 2H dan 18O menunjukan adanya hubungan interkoneksi dari sampel sumur produksi terhadap sumur injeksi yang ada di sekelilingnya. Kemudian terjadi anomali di sumur produksi SP TLJ-127 dan SP TLJ-118, di mana kedua sumur tersebut mempunyai komposisi rasio isotop yang relatif sama. Terakhir diperoleh hasil fraksi isotop air injeksi dalam sumur produksi sebesar 79.81% sampai dengan 99.95%. Hal ini menunjukkan bahwa air tanah yang terintrusi di sumur produki sebesar 0.05% sampai dengan 20.19%.

The research to study the interconnection of injection wells toward production wells has been conducted in Talang Jimar Oil Field, PT. Pertamina Sumatera Region, Prabumulih Field with natural isotopes (2H and 18O) method. The first purpose of this research is to know the interconnection of injection wells and production wells around it. The second, whether the groundwater wells mixed with injection water. Third, how far the influence of isotope fraction of water injection wells toward production wells. In this research, watercut of water samples have been taken from the injection wells, production wells and groundwater to analyze of the content of the isotope deuterium (2H) and oxygen-18 (18O) by using liquid water stable isotope analyzer LGR. If the results of the content of 2H dan 18O from production wells are almost equal to the water isotope injection and the value is different enough from groundwater isotope, it can be concluded that the water production wells only come from water injection. Analysis result of 2H and 18O shows the interconnection realationship betwen the samples of production wells and the injection well around it. Then the anomaly occurs in SP TLJ-127 production well and SP TLJ-118 production well which both of the wells relatively have the same isotopes ratio composition. The last, the analysis result of the isotope fraction of water injection that exist is from 79.81% % to 99.95%. This condition shows that maybe, water intrusion that occurres in production well is from 0.05% to 20.19%. Keywords: content of the isotope deuterium and oxygen-18, Interconnection, isotope fraction, intrusion.

Kata Kunci : komposisi isotop deuterium dan oksigen-18, interkoneksi, fraksi isotop, intrusi