PENGARUH INFEKSI Fasciola sp. TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI SAPI POTONG DI YOGYAKARTA

DIANA NUR ROHANITA, drh. Surya Agus Prihatno, MP

2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Fasiolosis adalah penyakit parasiter yang disebabkan oleh Fasciola sp. Fasiolosis pada sapi biasanya bersifat kronis. Sapi yang terinfeksi akan mengalami kerusakan pada hati dan penurunan berat badan. Hal ini akan mengganggu metabolisme hormonal dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh infeksi Fasciola sp. terhadap performa reproduksi sapi meliputi siklus estrus, lama estrus, service per conception, estrus post partus dan calving interval. Penelitian ini menggunakan 30 sampel feses sapi. Sampel diambil dari Sleman dan Bantul masing-masing adalah 18 dan 12 sampel feses. Sampel feses diperiksa dengan metode Parfitt and Bank untuk melihat telur Fasciola sp. Data performa reproduksi sapi didapatkan dari kuesioner, hasil wawancara dengan peternak. Hasil pemeriksaan feses dari 30 sampel menunjukkan 18 sapi negatif dan 12 sapi positif fasiolosis. Sapi positif fasiolosis dari Sleman dan Bantul masingmasing adalah 9 dan 3 sampel feses. Data yang terkumpul dianalisa dengan T-Test menggunakan sofware SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan lama siklus estrus, lama estrus, service per conception dan calving interval pada sapi negatif dan positif fasiolosis tidak berbeda secara nyata, sedangkan estrus post partus berbeda secara nyata (P<0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan secara statistik fasiolosis tidak berpengaruh terhadap sebagian performa reproduksi sapi.

Fasciolosis is a chronic parasitic disease caused by Fasciola sp. The infected cattle will damage in the liver and weight loss and disturb the hormone metabolism in the body. The purpose of this research was to determine the effect of infection Fasciola sp. on reproductive performance of the cattle such as estrous cycle periods, length of estrous, service per conception, post-parturition estrous and calving interval. This research were used 30 samples of cow. Samples were taken from Sleman and Bantul district each 18 and 12 feces samples. Feses samples examined by the method of Parfitt and Bank to see the eggs of Fasciola sp. respectively. Reproductive performance were data obtained by the questionnaires method and interviews with breeders. The results of feses examination from 30 samples showed 18 negative and 12 showed the cattle positive fasciolosis. The cattle positive fasciolosis from Sleman and Bantul were 9 and 3 feses samples specimen. Data were analyzed by T-test using SPSS Statistics 20 software. The results showed that estrous cycle periods, length of estrous, service per conception and calving interval on the cattle negative and positive fasciolosis are not significantly different, whereas the postparturition estrous were significantly different (P<0.05). The results showed that fasciolosis was not affect on several reproductive performance of the cattle.

Kata Kunci : sapi, fasiolosis, performa reproduksi sapi