PENYEBAB TIDAK ADANYA TITIK TEMU PADA GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY
SINTA ARTANTI WIDYA ARIFIN, Nuryati, S. Far., MPH
2013 | Skripsi | D3 REKAM MEDISLatar Belakang: Peneliti menemukan dua Grafik Barber Johnson (tahun 2009 dan 2010 serta tahun 2010 dan 2011) yang tidak memiliki titik temu dari keempat garis indikator (BOR, AvLOS, BTO, dan TOI). Tidak adanya titik temu dimungkinkan karena perhitungan nilai keempat indikator yang kurang tepat. Meskipun tidak adanya titik temu, rumah sakit tetap membuat Grafik Barber Johnson dalam pelaporan statistika. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengumpulan dan pengolahan data sensus harian rawat inap hingga dapat disajikan pada Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Grhasia Provinsi DIY, serta mengetahui penyebab tidak adanya titik temu keempat garis indikator statistik rawat inap. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah perawat bangsal, petugas Instalasi Rekam Medik yang mengambil dan mengumpulkan sensus harian rawat inap, dan petugas pelaporan. Obyek penelitian adalah data sensus harian rawat inap tahun 2011-2012, statistik rawat inap tahun 2011-2012, dan Grafik Barber Johnson tahun 2011-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan/observasi, dan studi dokumentasi. Uji pemeriksaan keabsahan dengan triangulasi. Hasil: Sensus harian rawat inap dibuat oleh perawat bangsal dan dikumpulkan oleh petugas Instalasi Rekam Medik. Pembuatan dan pengumpulan sensus harian rawat inap tidak dilakukan setiap hari. Tidak rutinnya pembuatan dan pengumpulan sensus tersebut dapat mengakibatkan kesalahan data pada sensus. Namun untuk meminimalisir kesalahan tersebut, perawat bangsal menggunakan buku register rawat inap sebagai acuan pengisian lembar sensus harian rawat inap dan petugas Instalasi Rekam Medik melakukan crosscheck data setiap mengumpulkan sensus harian rawat inap. Data sensus harian rawat inap diolah menjadi indikator statistik rawat inap menggunakan rumus perhitungan dalam Depkes RI (2005) dan menyajikan dalam Grafik Barber Johnson berdasarkan teori Soejadi (1996). Meskipun indikator statistik rawat inap sudah dihitung dan disajikan pada Grafik Barber Johnson secara tepat, tetap tidak terdapat titik temu pada Grafik barber Johnson, hal ini dikarenakan ketentuan dlam membuat Grafik Barber Johnson yang digunakan rumah sakit umum tidak tepat apabila digunakan oelh rumah sakit jiwa.
Background: Researchers discover two Barber Johnson Graph (in 2009 and 2010 as well as 2010 and 2011) who did not have a common ground of the fourth line of the indicator (BOR, AvLOS, BTO, and TOI). The absence of common ground because the calculation of the value of the four indicators that are less precise. Despite the absence of a meeting point, the hospital makes Barber Johnson Graph remained in reporting statistics. Objective: This study to know the collection and processing of daily inpatient census data to be presented in Barber Johnson Graph Grhasia Mental Hospital, as well as knowing the cause of the lack of common ground line statistical indicators fourth hospitalization. Methods: This study used a descriptive research with a qualitative approach. Subjects were ward nurses, Medical Records Installing officers were taking and collecting daily inpatient census, and the reporting officer. Object of study is the daily inpatient census of 2011-2012, inpatient statistics in 2011-2012, and in 2011-2012 Barber Johnson Graph. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. Test check the validity of the triangulation. Results: inpatient daily census was made by the ward nurses and collected by officers Installation Medical Records. Making and collecting daily inpatient census did not doing every day. Not routine of making and collecting census data errors can result in the census. However, to minimize such errors, ward nurses using the book as a reference registers hospitalization charging inpatient daily census sheets and installation personnel crosscheck Medical Records collects census data every day hospitalization. Daily inpatient census data is processed into statistical indicators inpatient use in the calculation formula Depkes RI (2005) and presents it in Barber Johnson Graph theory based Soejadi (1996). Although the statistical indicators of hospitalization was calculated and presented in Barber Johnson Graph is right, there is still no common ground on Graphics barber Johnson, this is due to the provisions made in the development of Barber Johnson Graph used the public hospital is not appropriate when used for mental hospital.
Kata Kunci : grafik barber johnson, titik temu, rumah sakit jiwa