HUBUNGAN STEREOTIP TENTANG PROFESI DENGAN KESIAPAN TERHADAP INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE) PADA MAHASISWA PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

LUCIA DYAH KUSUMAWARDANI, Mariyono Sedyowinarso, S.Kp., M.Si

2013 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

2000). Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Sehingga perlu ditumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien (Ateah, 2010). Untuk mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal diperlukan kolaborasi antar tenaga kesehatan. WHO memberikan suatu strategi yang inovatif tentang meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan Interprofessional Education (IPE). Beberapa literatur menunjukkan bahwa IPE harus dilakukan pada tahap awal pendidikan profesional dan paling baik dilakukan saat praktek klinik dan akademik. Akan tetapi pelaksanaan tersebut masih terhambat karena adanya stereotip profesi pada kalangan mahasiswa (Ateah, 2010).Konsep IPE sangat memungkinkan untuk dikembangkan di FK UGM karena telah menggunakan sistem blok. Struktur pembelajaran dengan sistem blok hampir sama dengan konsep IPE (Curran, 2007). Untuk menjadi tenaga kesehatan professional maka penting bagi mahasiswa untuk secara dini ikut serta dalam melaksanakan IPE sehingga dapat mewujudkan kolaborasi yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stereotip tentang profesi dengan kesiapan terhadap Interprofesional education pada mahasiswa profesi FK UGM. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan stereotip tentang profesi dengan kesiapan terhadap Interprofesional education pada mahasiswa profesi FK UGM. Metode: Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dengan pendekatan diskriptif analitik korelasional. Rancangan penelitian yang digunakaan adalah cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai Januari 2013. Tempat penelitian ini di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Besar sampel pada penelitian ini ditentukan secara Quota sampling. Total partisipan dalam penelitian ini ada 76 orang, terdiri atas 63 mahasiswa pendidikan dokter dan 13 mahasiswa ilmu keperawatan. Penelitian ini menggunakan instrument student stereotype rating questionare (SSRQ) dan The Readiness for Interprofessional Learning Scale (RIPLS). Penelitian ini menggunakan uji parametrik yaitu Pearson dan Spearman. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,230 kearah positif dengan taraf signifikansi sebesar p=0,045. Karena p<0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara heterostereotip tentang profesi dengan kesiapan terhadap IPE. Kesimpulan: Ada hubungan antara heterostereotip tentang profesi dengan kesiapan terhadap IPE, akan tetapi tidak ada hubungan antara autostereotip tentang profesi terhadap kesiapan terhadap IPE

Background: Health services will continue to change (Siegler & Whitney, 2000). The demands on the quality of health care are also increasing. So it is important to increase the awareness of quality of patient care (Ateah, 2010). To achieve the maximum quality of health services required collaboration among health professionals. WHO provides an innovative strategy of increasing collaboration, namely Interprofessional Education (IPE). Some literatures suggest that IPE should be done at the early stages of professional education and is best done in clinical and academic practice. However, implementation is still hampered due to the stereotypes of the profession among students (Ateah, 2010). IPE concept is very possible to be developed at the Medicine Faculty of UGM because it uses the block system. Structure learning with block system is similar to IPE concept (Curran, 2007). To be a professional health care, it is important for students to participate early in implementing IPE in order to achieve a good collaboration. Therefore, this study aimed to determine the relationship of stereotypes about the profession with readiness of Interprofessional Education in students of Medicine Faculty of UGM. Objective: To determine the relationship of stereotypes about the profession with readiness of Interprofessional Education in students of Medicine Faculty of UGM. Methods: The study was non-experimental with the correlation analytical descriptive approach. The research design was cross-sectional. The research was conducted in December and January 2013. Research’s location is in Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The sample size in this study was determined by Quota sampling. Total participants in this study there are 76 people, consisting of 63 students of doctoral education and 13 students of nursing science program. This study uses an instrument Student Stereotype Rating Questionare (SSRQ) and The Readiness for Interprofessional Learning Scale (RIPLS). This study uses parametric test Pearson and Spearman. Results: Spearman correlation test results obtained correlation coefficient of 0.230 towards the positive with a significance level of p = 0.045. Since p <0.05, it can be said that there is a relationship between heterostereotip about professions with readiness to IPE. Conclusion: There is a relationship between heterostereotip about professions with readiness for IPE, but there is no relationship between autostereotip about profession with readiness of the IPE.

Kata Kunci : Stereotip, IPE, Kesiapan