Laporkan Masalah

PENGARUH SUPLEMENTASI MIKROALGAE SPIRULINA TERHADAP STATUS IODIUM, FUNGSI TIROID DAN STATUS KLINIS HIPOTIROID PADA WANITA USIA SUBUR DI DAERAH ENDEMIK GAKI

Sri Nuryani Wahyuningrum, Untung S. Widodo, MPS

2013 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/GK

Latar Balakang. Masalah GAKI masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Meskipun program penanggulangan sudah dilaksanakan, namun masih terdapat daerah endemik GAKI dan masih ditemukan bayi lahir kretin. Dengan dihentikannya program distribusi kapsul iodium dan cakupan garam beriodium masih < 90%, diperlukan suatu alternatif lain yang efektif dan aman dalam rangka membantu memecahkan masalah eliminasi GAKI. Salah satu sumber makanan kaya gizi dari laut yang sedang dikembangkan untuk memperbaiki status gizi adalah spirulina. Spirulina mempunyai bioavailabilitas tinggi karena struktur dinding selnya yang sederhana, sehingga zat gizi dan iodium yang terkandung akan lebih mudah diserap oleh tubuh. Tujuan. Mengetahui pengaruh suplementasi mikroalga spirulina terhadap status iodium, fungsi tiroid dan status klinis hipotiroid pada wanita usia subur di daerah endemik GAKI. Metode. Jenis penelitian adalah intervensi dengan desain eksperimental, Randomized Control Trial (RCT) double blind. Subyek adalah Wanita Usia Subur (WUS) normal usia 18 – 40 th, dengan kadar TSH 3-6,2 μIU/L, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol diberi placebo, kelompok perlakuan diberi spirulina (1 gr/hr), selama 3 bulan. Hasil. Terdapat perbedaan median UIE pada kelompok kontrol dan perlakuan di akhir intervensi. Median UIE pada kelompok perlakuan di akhir penelitian meningkat hingga > 200 μg/L. Kadar TSH, free T4 dan tiroglobulin pada kelompok kontrol dan perlakuan tidak berbeda signifikan, pada saat awal hingga akhir intervensi. Kadar TSH pada kedua kelompok meningkat pada minggu ke-6, kemudian menurun pada minggu ke-12, namun perubahan tersebut tidak signifikan. Kadar free T4 pada kedua kelompok meningkat secara signifikan hingga di akhir intervensi. Kadar tiroglobulin pada kedua kelompok penelitian tidak mengalami perubahan yang signifikan. Status klinis semua subyek penelitian masih berada pada kisaran normal/eutiroid (skor indeks Billewiz < -24). Kesimpulan. Suplementasi spirulina pada WUS normal beresiko hipotiroid di daerah endemik GAKI selama 3 bulan dapat meningkatkan status iodium, namun tidak memberikan pengaruh pada fungsi tiroid dan status klinis hipotiroid.

Backgound: IDD is a public health problem in Indonesia. Despite the program to overcome the IDD problem have been implemented, there are still found IDD endemic areas and infants born with cretinism. The cessation of iodine capsule distribution program and coverage of iodinized salt < 90% require other effective and safe alternatives to help solving the problem of IDD elimination. Marine food resource rich in nutrients currently developed to improve nutrition status is spirulina. It has high bioavailability due to its simple cell structure, so that its nutrient and iodine contents can be easily absorbed by the body. Objective: To identify effects of spirulina microalgae supplementation to iodine status, thyroid function and clinical status of hypothyroid in woman of childbearing age at IDD endemic areas. Method: The study was an intervention with experimental design using Randomized Control Trial (RCT) double blind method. Subject of the study were women of chilbearing age 18 – 40 years with level of TSH ranging 3-6,2 μIU/L, divided into two groups; control group was given placebo and experiment group was given spirulina (1gr/day) within 3 months. Result: There was significant difference in median of Urinary Iodine Excretion (UIE) between two group after intervention in 12 weeks. UIE median in the experiment group raised up to > 200 μg/L. There were no significant difference of TSH, free T4 and tyroglobulin level between two group in baseline, 6 weeks and 12 weeks. TSH level in both groups increased in week 6 untill above the normal range, then decreased in week 12. Free T4 level in both groups increased significantly in week 6 and week 12. Thyroglobulin level in both groups showed no significant changes. Clinical status of all subjects of the study was in normal category or euthyroid (score of Billewiz index< -24). Conclusion: Supplementation of spirulina in woman of childbearing age at risk for hypothyroid within 3 months at IDD endemic areas could increase iodine status, but did not affect thyroid function and clinical status of hypothyroid.

Kata Kunci : GAKI, spirulina, Indeks Billewicz, TSH, free T4, Tiroglobulin, UIE


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.