Laporkan Masalah

KARAKTER VISUAL KAWASAN KOTABARU, YOGYAKARTA BERDASARKAN KONSEP GARDEN CITY

Yunita Kesuma, S.T, Dr. Ir. Budi Prayitno, M.Eng.

2013 | Tesis | S2 Desain Kawasan Binaan

Kawasan Kotabaru yang merupakan salah satu kawasan permukiman peninggalan kolonial Belanda di Yogyakarta, dikembangkan seperti menerapkan konsep Garden City atau Tuinstaad, dan telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Sebagai upaya perluasan pemukiman kolonial Belanda (kota baru dalam kota) di Yogyakarta, Kotabaru (Nieuwe Wijk) pada awal perencanaannya, dibangun berbagai fasilitas penunjang sebagai dasar kemudahan sosial bagi para golongan Eropa. Tekanan kegiatan ekonomi dan proses modernisasi di Kotabaru menjadi salah satu persoalan terkait pelestarian dalam mempertahankan karakter visual kawasan Kotabaru agar tetap memiliki ciri khasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali faktor penentu karakter visual kawasan Kotabaru berdasarkan konsep garden city dan menentukan arahan sebagai dasar pengembangan kawasan terkait dengan pelestarian karakter visual kawasan Kotabaru. Karakter visual kawasan ditentukan oleh bentukan fisik pembentuk ruang yang berada di sisi ruang jalan. Identifikasi elemen fisik dari prinsip konsep garden city, menjadi dasar untuk menentukan unit amatan yang dapat mewakili kekhasan garden city di kawasan Kotabaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dititik beratkan pada pengamatan elemen – elemen pembentuk karakter visual kawasan berupa elemen urban solid (massa/bangunan dan vegetasi) dan elemen urban void (ruang terbuka hijau dan ruang jalan) yang berpengaruh pada tampilan elemen fisik di ruang jalan. Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan yang diperoleh adalah karakter visual merupakan kesan utama yang ditangkap pengamat atas kinerja elemen fisik ketika berada di kawasan peninggalan kolonial Belanda. Adapun faktor penentu karakter visual kawasan Kotabaru ditinjau dari prinsip konsep garden city antara lain yaitu: Potensi fisik lahan kawasan Kotabaru; Pola ruang kawasan yang berbentuk ring dan radial konsentris; Kejelasan dalam pembagian zonasi pemukiman; “Boulevard” sebagai jalur utama kawasan sebagai pengarah dan skala ruang jalan; Ketinggian dan setback bangunan terkait dengan ruang visual pengamat; Bentuk dan penampilan bangunan berupa atap bangunan tropis dan pelubangan bidang dinding yang cukup banyak sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi iklim setempat; Sempadan bangunan (setback /rooilijn) dan ruang antar bangunan (brand gang); Kridosono Sport Center sebagai main public open space di inti/pusat kawasan; Sempadan sungai Code sebagai jalur hijau kawasan Kotabaru; dan Vegetasi kawasan Kotabaru.

Kotabaru which is one of the Dutch colonial settlement areas in Yogyakarta, applying concepts developed as Garden City or Tuinstaad, and has been set as the heritage area. As a Dutch colonial settlement expansion efforts (new town in town) in Yogyakarta, Kotabaru (Nieuwe Wijk) in the early planning stages, was built various support facilities as a basic social amenities for the European group. Pressures of economic activity and the process of modernization in Kotabaru be one of preservation related issues in maintaining the visual character Kotabaru it has its trademark. The aim of this research is to identify the determinants of the visual character of Kotabaru as the Dutch colonial heritage based on the Garden City principles and determines the guidelines as the basis for development of the area in terms of preservation of the visual character in Kotabaru. Visual character of the area is determined by the physical elements forming the street space. The method used in this research is qualitative descriptive method. Research emphasis on the observations forming elements of visual character in Kotabaru, such as solid urban elements (buildings mass and vegetation) and elements urban voids (green open space and street space), which affect the display of physical elements in the street space. Based on the results of the discussion, it was concluded that visual character of Kotabaru is the main impression of the physical elements performance that was captured by observers when he moves on the pathway of Kotabaru area as the Dutch colonial heritage. The determinants of the visual character in Kotabaru, in terms of the Garden City principle are: Physical potential of Kotabaru land; The spatial pattern approximates the shape of radial concentric and rings; Clarity in the division of residential zoning; The main street region (which is the initial planning, named with terms Boulevard) as a director and be scale of street space; Building height and setback related to observer-visual space; The shape and appearance of a tropical roof, a lot of openings on the wall, and ventilation on the roof, as the adjustment effort to the local climatic conditions in Kotabaru; Private green open space, which is a setback/rooilijn and space between buildings (brand gang); Kridosono Sport Center as the main public open space in center of Kotabaru area; Code river border which is green belt in Kotabaru; and Vegetation in Kotabaru.

Kata Kunci : karakter visual, Garden City , Kotabaru, kolonial Belanda


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.