POLA PERESEPAN PENGOBATAN TB DI RUMAH SAKIT DAN KLINIK UTAMA DI KABUPATEN BELITUNG
Indah Kusumawardhani, dr. Sulanto Saleh Danu, SpFK
2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Penyakit TB merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria. Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB di dunia. WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam penanggulangan TB sejak tahun 1995. Bank Dunia menyatakan strategi DOTS sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif. Integrasi ke dalam pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya. Perlu dilakukan kajian pola peresepan pengobatan TB di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui pola peresepan pengobatan TB di fasilitas pelayanan kesehatan Kabupaten Belitung. Metode penelitian: Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian case study. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui survey resep dan dokumen. Data kualitatif berupa wawancara mendalam. Hasil: Pola peresepan pengobatan TB di RSUD Kab. Belitung: rata-rata item obat per lembar resep 3,56 item, % obat dengan nama generik 100%, % peresepan antimikroba 100%, % peresepan injeksi 0%, % peresepan obat sesuai dengan formularium 0%, % obat sesuai dengan pedoman pengobatan 100%. RS Bhakti Timah Tanjungpandan: rata-rata item obat per lembar resep 3,54 item, % obat dengan nama generik 72,52%, % peresepan antimikroba 100%, % peresepan injeksi 0%, % peresepan obat sesuai dengan formularium 87,02%, % obat sesuai dengan pedoman pengobatan 85,49%. Klinik Utama Tanjungpandan: rata-rata item obat per lembar resep 3,79 item obat, % obat dengan nama generik 65,21%, % peresepan antimikroba 100%, % peresepan injeksi 0%, % peresepan sesuai dengan formularium 0%, dan % peresepan sesuai dengan pedoman pengobatan 77,14%. Kesimpulan: Dari 3 fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Belitung RSUD Kab. Belitung sudah mengikuti Pengobatan TB sesuai dengan pedoman nasional penanggulangan TB, sedangkan RS Bhakti Timah dan Klinik Utama Tanjungpandan belum mengikuti. Untuk kesesuaian pengobatan TB dengan formularium di 3 fasilitas pelayanan kesehatan belum rasional
Background: TB disease is one of the significant health problem in Indonesia. In addition, Indonesia is the country with the highest number of TB patients to-5 in the world after India, China, South Africa and Nigeria. Estimated number of TB patients in Indonesia is about 5.8% of the total number of TB patients in the world. WHO has recommended DOTS strategy as a strategy in TB control since 1995. World Bank said the DOTS strategy as one of the most effective health interventions. Integration into primary health care is highly recommended for efficiency and effectiveness, so necessary to study prescribing patterns of TB treatment in health care facilities. Objective: To determine the prescribing patterns of TB treatment in healthcare facilities Belitung district. Research methods: The study design was a descriptive study with analytic of case study research design. Data collected in the form of quantitative and qualitative data. Quantitative data obtained through a survey of prescriptions and documents. Qualitative data in the form of in-depth interviews. Results: The prescribing patterns of TB treatment conducted in the hospitals district Belitung as follows: the average item of drugs used per prescription sheet items 3.56,% 100% generic name,% 100% antimicrobial prescribing, prescribing injectable% 0%,% prescriptions in accordance with the hospital formulary 0%,% drug accordance with treatment guidelines 100%. RS Bhakti Timah Tanjungpandan is the average item of drugs used per prescription sheet items 3.54,% 72.52% generic name,% 100% antimicrobial prescribing, prescribing injectable% 0%,% prescriptions in accordance with the hospital formulary 87, 02%,% of drugs in accordance with treatment guidelines 85.49%. Klinik Utama Tanjungpandan is the average item of drugs used per sheet 3.79 prescription drug items,% 65.21% generic name,% antimicrobial prescribing in accordance with 100%, 0%% prescription injection,% formulary prescribing in accordance with 0%, and% prescribing in accordance with treatment guidelines 77.14%. Conclusions: Of the 3 health facilities in the district hospitals Belitung district. Billiton has followed the treatment guidelines in accordance with national TB control TB, while Bhakti Hospital and Clinical Lead Home Tanjungpandan not follow. For compliance with TB treatment formularies in three health care facilities not rational
Kata Kunci : pola peresepan, pengobatan TB, fasilitas pelayanan kesehatan, DOTS