PENGARUH KECEMASAN TERHADAP KEJADIAN CHEMOTHERAPY INDUCED NAUSEA AND VOMITING (CINV) Pengamatan pada pasien kanker payudara stadium awal dengan kemoterapi berbasis antrasiklin

Ahmad Faisal, dr. Agus Siswanto., SpPD-KPsi.

2013 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Latar belakang : Chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV) atau mual dan muntah akibat kemoterapi adalah salah satu efek samping kemoterapi yang paling sering dijumpai. Meskipun terdapat kemajuan pesat dalam pemahaman dan pencegahannya tetapi saat ini CINV masih menempati urutan pertama dari efek samping kemoterapi. Chemotherapy induced nausea and vomiting mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat menyebabkan berkurangnya kepatuhan terhadap kemoterapi selanjutnya. Beberapa faktor resiko dari pasien yang berhubungan dengan CINV antara lain usia muda, jenis kelamin wanita, riwayat CINV sebelumnya, kecemasan, riwayat motion sickness, riwayat hiperemesis gravidarum dan riwayat konsumsi alkohol yang rendah. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kecemasan sebelum kemoterapi terhadap kejadian CINV. Metode Penelitian : metode penelitian ini adalah kohort prospektif yaitu dengan mengukur tingkat kecemasan pada subyek kanker payudara stadium awal chemonaïve yang mendapat kemoterapi berbasis antrasiklin, kemudian dievaluasi timbulnya mual dan muntah pada 24 jam pertama sampai hari ke-5 setelah kemoterapi masuk. Kecemasan dinilai dengan skala kecemasan Zung. Derajad keparahan CINV ditentukan berdasar NCI-CTCAE v 4.0. Hubungan kecemasan dengan kejadian CINV diuji dengan uji Fisher exact. Hasil Penelitian : Selama bulan Maret 2012 sampai Maret 2013 didapatkan 52 pasien yang memenuhi syarat penelitian. Kecemasan didapatkan pada 7 pasien(13,5%) dengan skor kecemasan yang rendah (36-42). Pada analisis statistik tidak didapatkan pengaruh kecemasan terhadap kejadian CINV. Simpulan: tidak didapatkan pengaruh kecemasan terhadap kejadian CINV.

Background : Chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV) is the most troubling adverse effects of cancer treatment that patients cite most often. Despite significant advances in understanding CINV management, nausea and vomiting are still considered to be among the most significant adverse effects of cancer chemotherapy. Nausea and vomiting can affect a patient’s quality of life and leading to poor compliance with further chemotherapy treatment. Although the extent of CINV depend largely on the emetogenic potential of the chemotherapy agents, patient-related risk factors, such as younger age, female, prior history of CINV, anxiety hyperemesis during pregnancy or motion sickness and low alcohol consumption also have an impact. Objective : the aim of this study is to examine the role of anxiety in the development of CINV. Material and method : a prospective cohort design was used for the purposes of this study. The Zung Self-Rating Anxiety Scale was used to measure anxiety level of early stage chemo-naïve breast cancer patients. The grade of nausea and vomiting (grade 0–4) was defined using the National Cancer Institute–Common Toxicity Criteria for Adverse Events (NCI–CTCAE, version 4.0). Fisher exact tests was used to test the relationship of anxiety with the development CINV. Result : A total of 52 patients participated in this study from March 2012 to March 2013. The number of patients with anxiety was 7 (13,5%), all of them had low score anxiety (36-42). Statistical analysis showed no relationship between anxiety and the development of CINV. Conclusion : there is no relationship between anxiety and the development of CINV.

Kata Kunci : tingkat Kecemasan, Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting (CINV), kanker payudara stadium awal, kemoterapi berbasis antrasiklin.